Jumat 03 Jan 2020 13:48 WIB

Kemendikbud Upayakan Bantu Sekolah Terendam Banjir

Bantuan yang bisa mendukung pembelajaran termasuk ke sekolah di Lebak, Banten.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Sekolah banjir. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan akan membantu sekolah yang terendam banjir.
Foto: Istimewa
[Ilustrasi] Sekolah banjir. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan akan membantu sekolah yang terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan terus menjaga keberlangsungan proses pembelajaran di sekolah. Hal ini terkait banjir yang saat ini sedang melanda sejumlah wilayah di Indonesia sejak awal tahun 2020. 

"Kementerian melakukan upaya untuk menjaga kontinyuitas pembelajaran di sekolah-sekolah dengan mengerahkan kapasitas yang ada," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ainun Naim, kepada wartawan, Jumat (3/1). 

Baca Juga

Ia mengatakan, Kemendikbud tentunya tidak diam saja terkait bencana banjir yang juga merendam sejumlah sekolah. Kemendikbud, tegas Ainun, sudah ikut menangani dan berkoordinasi dengan dinas terkait sejak awal tahun ketika banjir mulai terjadi. 

Ainun menambahkan, tim dari Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Paudasmen) sudah berangkat sejak kemarin untuk menyalurkan paket bantuan. Khususnya bantuan yang bisa mendukung proses pembelajaran termasuk juga ke sekolah-sekolah di Lebak, Banten. 

"Perguruan tinggi juga sudah bergerak membantu masyarakat," kata Ainun menjelaskan. 

Sebelumnya, koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkesan lamban dalam mengatasi banjir di sekolah. Padahal, ia mengatakan banyak sekolah yang terdampak banjir yang mendadak terjadi di awal tahun 2020 ini. 

"Mendikbud terkesan lamban. Padahal banyak sekolah yang terdampak, akses ke sekolah juga terganggu. Bahkan fasilitas sekolah juga rusak," kata Ubaid kepada awak media. 

Ia juga mengkiritisi, sampai hari ini tidak ada data berapa jumlah sekolah yang terdampak banjir. Ubaid berharap Kemendikbud segera mengambil tindakan dalam mengatasi permasalahan ini mengingat sebentar lagi kegiatan belajar mengajar akan dimulai setelah libur Semester I. 

"Mungkin Pak Menteri belum sadar kalau sekolah juga bagian dari korban banjir," ujar Ubaid. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement