Kamis 02 Jan 2020 08:26 WIB

Dosen IPB University Dampingi Warga Buat Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair itu berasal dari limbah rumah tangga.

Program Dosen Mengabdi IPB University melatih warga Kampung Belentuk, Bogor, membuat pupuk organik dari limbah rumah tangga.
Foto: Dok IPB University
Program Dosen Mengabdi IPB University melatih warga Kampung Belentuk, Bogor, membuat pupuk organik dari limbah rumah tangga.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menerjunkan beberapa dosen ke beberapa wilayah di Bogor maupun luar Bogor melalui kegiatan Dosen Mengabdi. Salah satu wilayah yang menjadi sasaran dalam kegiatan Dosen Mengabdi yaitu Kampung Belentuk, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara,  Kota Bogor, Jawa Barat.  Kelurahan Cimahpar merupakan salah satu wilayah yang berada di lingkar kampus Sekolah Vokasi IPB University.

Pada kegiatan Dosen Mengabdi, tema yang diusung yaitu pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Tema ini dipilih dikarenakan di Kelurahan Cimahpar khususnya Kampung Belentuk tidak ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).  Sehingga,  pengelolaan sampah diperlukan agar dapat termanfaatkan secara optimal.

Dosen yang mengabdi merupakan dosen dari Program Studi Analisis Kimia, Sekolah Vokasi, IPB University. Dosen tersebut yaitu Ika Resmeiliana, SHut, MSi. Kegiatan Dosen Mengabdi diawali dengan sosialisasi yang dihadiri oleh 28 warga di Aula Kampung Belentuk, awal Desember silam.

“Warga Kampung Belentuk sudah peduli terhadap lingkungan. Dalam hal ini telah sadar mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik. Masyarakat telah berupaya membuat lubang biopori.  Hanya saja keluhannya adalah lubang biopori cepat penuh. Hal itu  karena sampah organik sisa masakan dan sisa sayuran/kulit buah segar dijadikan satu dalam lubang biopori. Oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan sampah organik sisa sayuran segar dan buah. Salah satunya adalah dibuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair ini sangat bermanfaat bagi tanaman,” kata Ika Resmeiliana dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia juga mengapresiasi warga Kampung Belentuk yang telah aktif dalam kegiatan menjaga lingkungan. Selain sudah memiliki kurang lebih 200 lubang biopori dan composting, Kampung Belentuk  tercatat menjadi kampung terbersih versi perumahan swadaya dari Radar Bogor tahun 2019. “Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai belajar mandiri dan berupaya untuk memanfaatkan limbah yang ada di sekitar lingkungannya,” ujarnya.

Fauziah, salah satu kader Kelompok Wanita Tani (KWT) mengucapkan terima kasih kepada LPPM IPB University yang telah memberi kesempatan kepada Kampung Belentuk untuk belajar mengenai pupuk organik cair. “Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu dosen dan fasilitator. Adanya kegiatan Dosen Mengabdi dapat menambah pengetahuan masyarakat . Semoga ilmunya bisa bermanfaat dan ke depannya bisa diapresiasi lagi. Pupuk organik cairnya sudah jadi dan sudah diaplikasikan ke tanaman,” paparnya.

Fauziah berharap, melalui Dosen Mengabdi,  kegiatan dapat terus berkelanjutan agar dapat memberikan kontribusi untuk memaksimalkan pengelolaan limbah rumah tangga. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian souvenir inovasi-inovasi IPB University. Souvenir yang dibagikan yaitu berupa berbagai macam benih seperti benih bunga matahari BM1, benih cabai Syakira, benih terong talang dan benih pepaya Calina. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement