Ahad 29 Dec 2019 23:12 WIB

DPRD DKI Minta Atap Sekolah Diperbaiki Sebelum Siswa Masuk

Dua atap sekolah di DKI roboh.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Sekolah rusak (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Sekolah rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperbaiki atap sekolah roboh di dua lokasi di Jakarta. Dewan meminta perbaikan sudah selesai, sebelum libur usai dan siswa kembali ke sekolah. Dua sekolah yang mengalami atap roboh tersebut, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kembangan Utara 010 pagi dan 12 petang Jakarta Barat.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengaku miris atas kejadian robohnya kanopi tersebut. Zita meminta pemerintah segera memperbaiki atap sekolah yang roboh tersebut. Menurutnya cukup beruntung, saat kejadian seluruh siswa sedang libur. “Alhamdulillah kejadiannya pas anak-anak libur, tidak ada di sekolah,” ujarnya.

Baca Juga

Zita mengatakan, informasinya secara teknis kanopi tersebut roboh karena baut penahan kanopi berukuran tidak sebanding alias terlalu kecil untuk menopang beban kanopi. Apalagi menurut keterangan sekolah, kanopi tersebut telah berusia 10 tahun. Ia menduga faktor bangunan dan cuaca menjadi penyebab robohnya atap kanopi.

“Saya sudah cek, padahal kualitas besinya masih bagus, cuma baut untuk menempelkan ke dinding sangat kecil dan sangat rapuh, jadi walaupun kerangka bagus, tetap saja roboh kalau instalasinya kurang. Ditambah lagi ada hujan angin,” terangnya.

Pihaknya sudah membicarakan dengan Dinas Pendidikan DKI dan rencananya persoalan kanopi sekolah ambruk dijanjikan beres sebelum 6 Januari, bertepatan hari masuk sekolah. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) juga akan dilibatkan bersama dalam evaluasi pembangunan kanopi di sekolah itu.

Sebelumnya Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta sempat meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kembangan Utara 010 pagi dan 12 petang Jakarta Barat yang atap menggunakan kanopi roboh saat hujan disertai angin, Rabu (25/12) lalu.

Disela-sela kunjungan tersebut, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta agar kanopi tersebut dapat diperbaiki atau diganti baru oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Ia berharap perbaikan atau penggantian tersebut dapat rampung sebelum kegiatan belajar mengajar mulai kembali aktif di Senin (6/1) tahun 2020 mendatang.

Iman Satria akan meminta rekomendasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) untuk menangani kanopi SDN 10 dan 12 Kembangan Utara Jakarta Barat yang ambruk. "Kita mau panggil Citata, melihat sisa-sisa kanopi yang ada. Apakah itu memang perlu kita cabut atau tidak, karena memang cukup berbahaya," ujar Iman.

Iman mengatakan kanopi sekolah bergaya Betawi yang ambruk tersebut telah dipasang sejak tahun 2009, sehingga kemungkinan sudah tidak kokoh diterpa musim. Saat memantau langsung di lokasi ambruknya kanopi, rombongan Komisi E DPRD serta Dinas Pendidikan DKI mengecek kondisi dan material kanopi dan bangunan sekolah tersebut.

Iman meminta Dinas Pendidikan DKI hingga tingkat kepala sekolah mengawasi dan melaporkan bangunan sekolah diatas lima tahun, demi keselamatan para murid. "Karena cuaca ini tidak bisa diprediksi. Ini cuaca sudah mulai hujan, mudah-mudahan tidak terjadi bencana seperti itu," kata Iman.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menyanggupi permintaan Iman agar saat murid masuk sekolah, kanopi sudah selesai diperbaiki. “Ini menjadi perhatian bagi kami, untuk kemudian dalam waktu dua minggu kami mencoba melakukan upaya perbaikan agar saat masuk sekolah pada 6 Januari situasinya sudah kondusif,” ungkapnya.

Diakui Syaefullah Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun tengah mennelisik sekolah rusak di enam wilayah DKI dengan membentuk tim khusus. Tim tersebut membuat laporan yang akan jadi pertimbangan untuk merenovasi sekolah. “Sudah kami bentuk tahun ini. Saat ini sedang bekerja,” ujar Syaefuloh.

Di sisi lain, Kepala Sekolah SDN Kembangan Utara 10 Pagi Ristahapsati Musfa Sadisa menyatakan, selain kanopi yang sudah berusia tua, gedung sekolah tersebut juga sudah selayaknya mendapat sentuhan rehabilitasi. Ia mengatakan, sekolah yang memiliki luas 3.880 meter persegi itu belum dibangun sejak tahun 1989.

Rehabilitas sangat penting demi kemanan dan kenyamanan kegiatan belajar mengajar. “Karena memang bangunan karena ini sudah lama, jadi menurut saya sudah layak untuk di renovasi secara menyeluruh agar kegiatan belajar mengajar nyaman,” terang Ritahapsati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement