Sabtu 28 Dec 2019 05:30 WIB

UMM Giatkan Literasi Bersama Preman Mengajar -

Para mantan "preman" (kampung) ini ingin kembali bermanfaat masyarakat

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang gelar kegiatan literasi dengan menggandeng mantan preman kampung. Foto mobil KaCa UMM ilustrasi.
Foto: Dok UMM
Universitas Muhammadiyah Malang gelar kegiatan literasi dengan menggandeng mantan preman kampung. Foto mobil KaCa UMM ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggiatkan literasi. Kali ini, UMM mengandeng kelompok pegiat literasi, Republik Gubuk asuhan para mantan preman (Preman Mengajar).

Mereka bersama-sama berusaha untuk membumikan kegiatan literasi. Melalui gerakan Republik Gubuk, para mantan "preman" (kampung) ini ingin kembali bermanfaat masyarakat melalui kontribusinya di pendidikan. 

“Dengan adanya program mobil KaCa yang dikerjasamakan dengan Republik Gubuk ini, kami ingin menghadirkan gerakan literasi di Kecamatan Jabung, khususnya buat anak anak di sini mulai rentang TK, SD, SMP maupun SMA/MA/SMK," ujar Presiden Republik Gubuk, Fachrul Alamsyah.

Fachrul menjelaskan, alasan kelompoknya menggalakkan literasi karena mereka mau menebus kesalahan mereka di masa lalu. Caranya melalui jalan sederhana seperti berbagi ilmu. Menurut pesan ulama, kata dia, sedekah ilmu itu ringan dan sering terlupakan.

Di dalam proses pendirian komunitas, Fachrul tak menampik, sempat dikira sebagai kelompok penculik anak, penjual narkoba dan sebagainya. Citra negatif ini muncul karena penampilan atau perilaku lama para pegiat. Padahal komunitasnya mengajarkan beberapa keterampilan seperti seni budaya, olahraga, keagamaan, lingkungan dan lain-lain.

Selain menggiatkan kegiatan membaca buku, Mobil KaCa UMM juga mengajarkan berbagai keterampilan lainnya. Satu di antaranya tentang menumbuhkan tingkat kepercayaan diri kepada anak-anak SD. Materi ini diajarkan Mahasiswi Fakultas Psikologi, UMM, Syahrin Rachmayania Pertiwi.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UMM, Rahmat Iskandar juga turut mengajarkan tentang kepercayaan diri. Kemudian berusaha menggembirakan anak-anak melalui kegiatan outbond. Hal ini dilakukan melalui gim Race Ball yang mengajarkan bagaimana nilai bekerja sama. 

Penggiat Gubuk Trail, Dony Windiarto berharap, program kolaboratif ini akan dilanjutkan di beberapa tempat asuhan Republik Gubuk. Pasalnya, Gubuk Trail sudah mulai menggerakan kegiatan menumbuhkan bakat dan minat. Salah satunya melalui penyediaan lahan untuk sirkuit BMX.

"Jadi harapan ke depan semoga suatu saat ada adik adik yang bisa menjadi atlit sepeda BMX," ujar Dony dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (27/12).

Saat ini Republik Gubuk memiliki 22 tempat asuhan berbagai tema yang tersebar di Kecamatan Jabung. Mereka mengajarkan keterampilan tersendiri di masing-masing gubuknya. Beberapa di antaranya seperti Gubuk Baca Anak Alam, Gubuk Baca Pentongan Mindi, Gubuk Baca Kampung Texas, Gubuk Panji, Gubuk Kampung Treteg, Gubuk Sufi dan lain lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement