Kamis 26 Dec 2019 18:50 WIB

Dosen IPB Berikan Solusi Bagi Masyarakat Lingkar Kampus

Hal itu dilaksanakan melalui Dosen IPB Mengabdi ke Desa-Desa.

Salah satu kegiatan Dosen Mengabdi yang dilaksanakan oleh IPB University.
Foto: Dok IPB
Salah satu kegiatan Dosen Mengabdi yang dilaksanakan oleh IPB University.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengabdian kepada masyarakat adalah tugas lain seorang dosen di samping mendidik dan melakukan riset. Turun bertemu dengan masyarakat untuk mendengarkan keluhan dan menyerap aspirasi serasa berpikir menyiapkan jawaban solutif menjadi kegiatan empatif seorang dosen.

Dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), dosen IPB University menebar peduli melalui ragam disiplin keilmuan yang dimilikinya. Sepanjang bulan November 2019 lalu, beragam keilmuan dan ketrampilan telah dibawa para dosen IPB University ke tengah-tengah masyarakat, terutama di 17 desa/kelurahan lingkar kampus Dramaga, Bogor. Ribuan anggota masyarakat telah merasakan manfaat program Dosen IPB Mengabdi ini.

Kepala LPPM IPB University, Dr Aji Hermawan mengatakan, Dosen IPB Mengabdi adalah upaya mempertemukan keahlian yang dimiliki dosen dengan persoalan-persoalan desa.  “Sehingga,  diharapkan dapat memberikan solusi jitu bagi masyarakat, terutama di pedesaan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/12).

Lebih lanjut dikatakannya, dosen-dosen IPB University datang dari berbagai fakultas atau sekolah ke desa-desa membawa inovasi, teknologi, dan keterampilan.

Dosen-dosen IPB dari Fakultas Pertanian berbagi wawasan soal budidaya hemat air untuk padi sawah, palawija dan sayuran, pot komunal bumbu,  perencanaan tata ruang pedesaan, perencanaan zonasi ruang agrowisata khususnya agrowisata talas Situ Gede, dan pemetaan partisipatif menggunakan locus map untuk pembuatan peta potensi desa.

“Selain itu, pemanfaatan cendawan dan bakteri sebagai pupuk dan pestisida hayati, pengenalan ulat Grayak, pengenalan cendawan entomopatogen, penerapan pengendalian hama terpadu  pada tanaman jambu, dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menambahkan, dosen-dosen IPB dari Fakultas Kedokteran Hewan memberikan wawasan soal higiene dan sanitasi, penyediaan pangan halal melalui jaminan penyembelihan halal, penularan penyakit dari hewan ke manusia (zoonosis), serta pengomposan manure secara efektif.

“Sementara itu  para dosen IPB dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan berbagi ilmu eksplorasi sumberdaya kelautan dalam mendukung kemaritiman Indonesia dan memperkenalkan teknologi budidaya ikan dengan bioflock,” paparnya.

Dari Fakultas Peternakan, para dosen IPB membawa inovasi solutif budidaya ayam kampung, budidaya domba dan kambing, budidaya jangkrik, pengenalan hijauan pakan berkualitas Indigofera,  hingga teknologi pengolahan hasil ternak diantaranya pembuatan bakso dan nugget.

Sedangkan konsep pengembangan desa wisata, pengenalan tumbuhan obat dan potensinya dalam pembangunan agrosilvofarmaka, pengembangan sistem agrosilvofarmaka sebagai upaya peningkatan produktivitas tanaman kayu, pangan dan obat diperkenalkan oleh dosen-dosen IPB dari Fakultas Kehutanan.

“Dosen-dosen IPB dari Fakultas Teknologi Pertanian membawa teknologi pembuatan biodesel dan sabun dari minyak jelantah, sistem irigasi hemat air dengan system of rice intensification (SRI), perbaikan prasarana lingkungan untuk mengurangi kawasan kumuh, pemilihan makanan yang sehat dan pembacaan kemasan makanan,” tuturnya.

Adapun solusi dari permasalahan pengembangan sistem informasi, cara menjaga kualitas air, bijak menggunakan listrik, pengenalan biodiversitas: metabolisme hewan dikenalkan oleh dosen-dosen IPB dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.  Di samping itu juga diperkenalkan sistem imunitas hewan, mikroba di sekitar kita dan fisiologi tumbuhan, penanganan limbah kimia rumah tangga, peningkatan produksi jambu kristal dengan cara polinasi dan pupuk cair mandiri. 

“Untuk para guru-guru tingkat SMA, ditawarkan metode peningkatan kemampuan pembuatan soal matematika yang menarik bagi hingga pemantapan penguasaan materi mekanika bagi guru-guru fisika,” kata Aji.

Dosen-dosen IPB dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen memberikan edukasi peminjaman uang di era modern, strategi pemasaran produk, minat dan motivasi : mengenal potensi diri dan membangun future skil", strategi mengelola hubungan pelanggan yang saling menguntungkan, dan sebagainya.

Dosen-dosen IPB dari Fakultas Ekologi Manusia berbagi ilmu tentang keluarga untuk pencegahan stunting, ruko baca, pengembangan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Usaha Kelompok Berbasis Potensi Agroekosistem dan Sumberdaya Manusia, dan sebagainya.

“Sementara dosen-dosen IPB dari Sekolah Bisnis menawarkan ilmu-ilmu bisnis kepada masyarakat desa diantaranya bagaimana strategi berbisnis, pemasaran produk, dan manajemen keuangan, dan sebagainya,” ujarnya.

Dosen-dosen Sekolah Vokasi pun tak mau ketinggalan. Mereka datang dengan ragam tawaran inovasi di antaranya wawasan pangan sehat dari lahan pekarangan, kesiapsiagaan bencana, pengenalan permainan anak, bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Luar Biasa, dan pelatihan akuntansi sederhana

“Juga, strategi mengenali jenis peminjaman modal usaha dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah, penyuluhan koperasi sebagai penggerak usaha mikro kecil dan menengah, dan sebagainya,” kata Aji Hermawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement