Ahad 22 Dec 2019 18:20 WIB

UMSU akan Live Streaming Fenomena Gerhana Matahari Cincin

UMSU akan menyiapkan 3.000 kacamata untuk mengamati gerhana matahari cincin.

UMSU akan menyiapkan 3.000 kacamata untuk mengamati gerhana matahari cincin. Foto: Seorang anak mencoba kacamata untuk melihat gerhana matahari cincin di Imah Noong, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11).
Foto: Abdan Syakura_Republika
UMSU akan menyiapkan 3.000 kacamata untuk mengamati gerhana matahari cincin. Foto: Seorang anak mencoba kacamata untuk melihat gerhana matahari cincin di Imah Noong, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) akan menggelar pengamatan gerhana matahari cincin. Untuk kegiatan pengamatan itu, pihak OIF akan menyiapkan sejumlah teleskop canggih.

Tantangan terbesar yang akan dihadapi pada tanggal 26 Desember 2019 nanti adalah keadaan cuaca yang belakangan ini sering hujan, mendung dan gerimis. OIF juga telah bekerja sama dengan BMKG Deli Serdang guna merekam kejadian dan menyiarkan melalui live streaming.

Baca Juga

"Fenomena alam gerhana matahari sebagian diperkirakan terjadi pada 26 Desember 2019. Ini merupakan salah satu fenomena alam yang menarik untuk diamati," kata Kepala OIF UMSU, Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar.

Kegiatan ini juga terbuka bagi masyarakat yang ingin melihat fenomena alam gerhana matahari menggunakan teleskop canggih. Dalam pengamatan gerhana matahari tim OIF UMSU akan menyiapkan 5 unit teleskop, 1 unit binokuler, 1 unit kamera lubang jarum terbesar, dan 3 ribu kacamata matahari.

"Lokasi pengamatan akan diadakan di pelataran kampus Pasca Umsu jl. Denai no. 217," katanya.

Pengamatan dibuka untuk umum, dan tim OIF menyiapkan 3 ribu kacamata yang akan dibagikan secara gratis kepada pengunjung. Rangkaian kegiatan pengamatan nantinya dirangkai dengan berbagai kegiatan berupa pengamatan matahari menggunakan teleskop, binokuler, kamera lubang jarum, shalat sunat gerhana, dan pemecahan rekor MURI.

Secara sederhana, gerhana adalah momen astronomi yang terjadi tatkala sebuah benda langit tertutup oleh benda langit lainnya. Gerhana matahari berarti ketika bulan berada segaris antara matahari dan bumi sehingga cahaya matahari terhalang oleh piringan bulan.

Daerah-darah di Indonesia yang akan mengalami GMC adalah Sumut, Riau, Kepri, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur.

Di Sumut titik puncak GMC akan terjadi di Padangsidimpuan, sedangkan di Kota Medan hanya mengalami gerhana matahari sebagian yaitu mencapai 90 persen. Secara keilmuan, momen GMC di Indonesia baru akan terjadi 12 tahun lagi, GMC berikutnya baru akan melintasi Indonesia pada tanggal 21 Mei 2031.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement