Jumat 20 Dec 2019 20:32 WIB

Guru Harus Bangun Percaya Diri demi Inovasi Belajar

Guru diminta jangan takut mencoba sesuatu yang baru.

Guru Harus Bangun Percaya Diri demi Inovasi Belajar. Foto guru mengajar.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Guru Harus Bangun Percaya Diri demi Inovasi Belajar. Foto guru mengajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri guru agar bisa menghasilkan inovasi dalam pembelajaran.

"Kepercayaan diri guru harus dibangun, jangan takut mencoba sesuatu yang baru yang nantinya akan menghasilkan inovasi dalam pembelajaran," ujar Totok di Jakarta, Jumat (20/12).

Baca Juga

Totok menambahkan, guru harus memiliki pandangan agar bisa mengajar dengan lebih baik lagi, sekecil apa pun usaha perlu dicoba. Termasuk dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru bisa berdiskusi dengan sesama guru.

"Untuk RPP sebisa mungkin contoh namun jangan disikapi contoh itu sebagai aturan,dalami contoh itu kemudian diramu lagi agar menghasilkan yang terbaik bagi anak," ujar dia.

Kemendikbud sedang mempertimbangkan apakah akan memberikan contoh RPP atau tidak, hal itu dikarenakan sering kali apa yang diberikan Kemendikbud itu sebagai aturan. Padahal konsep yang digaungkan Kemendikbud adalah "Merdeka Belajar", termasuk dalam proses pembelajaran.

"Paling penting itu adalah guru harus memiliki ide sendiri yang mana menurut mereka paling baik," ujar dia.

Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan kunci keberhasilan pelaksanaan "Merdeka Belajar" itu ada pada guru. "Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya pada guru, kita harus mendorong agar para guru ini diberikan peningkatan kompetensi oleh para ahli pendidikan internasional," kata Hetifah.

Kemendikbud harus melakukan pembinaan yang cukup dan menjamin setiap sekolah mampu menjalankan konsep pendidikan yang digaungkan pemerintah. Selain itu, perlu evaluasi untuk mengetahui kemampuan sekolah-sekolah itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement