Kamis 19 Dec 2019 23:43 WIB

Mencicipi Tol Layang Japek dengan All New Honda CR-V

All New Honda CR-V dibawa melaju menyusuri jalan baru tol Layang Japek.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Nora Azizah
HPM menggelar new toll road test with Honda di Japek Elevated Toll pada Kamis (19/12).
Foto: dok. HPM
HPM menggelar new toll road test with Honda di Japek Elevated Toll pada Kamis (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi mengurai kemacetan pada jalur Jakarta-Cikampek (Japek), PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai mengoperasikan jalan tol layang Japek atau Japek Elevated Toll akhir pekan lalu. Pada tahap awal pengoperasian, kondisi dari jalan layang berbayar itu pun sempat ramai dibicarakan.

Kali ini Republika berkesempatan untuk mengendarai mobil dan menjajal secara langsung tol tersebut pada Kamis (19/12). Dalam kesempatan itu, memang terbukti bahwa  jalur baru dengan dua lajur itu belum sepenuhnya sempurna.

Baca Juga

Saat memasuki ruas tol itu, diinformasikan bahwa kecepatan yang sangat disarankan adalah sekitar 60 hingga 80 kilometer per jam. Namun, meski sudah melaju dengan kecepatan yang sesuai dengan rambu-rambu tersebut, guncangan yang ramai dibicarakan selama ini memang cukup terasa di sepanjang jalan.

Sebagai sebuah jalan layang, otomatis jalan tersebut terbagi atas sejumlah bagian yang ditopang dengan tiang. Nah, sumber guncangan yang terjadi saat berkendara adalah dari tiap sambungan yang terdapat dalam ruas tol sepanjang 36,4 kilometer tersebut.

Meski seluruh permukaan jalan telah dilapisi dengan aspal yang cukup halus, tetapi lapisan itu belum menyentuh bagian sambungan dari jalan tersebut. Bagian sambungan cast beton yang terbuat dari plat baja masih terlihat jelas.

Kemungkinan besar, guncangan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan ketinggian permukaan antara lapisan aspal dan sambungan tersebut. Meski secara kasat mata tidak terlihat ada gundukan yang betarti, namun, saat berkendara dengan kecepatan rata-rata sekitar 70 kilometer per jam, mobil terasa mengalami guncangan yang cukup signifikan.

Bahkan, sesekali, terdapat sambungan yang membuat mobil seakan terbang terpental yang cukup mengejutkan bagi pengendara. Sepanjang perjalanan, guncangan itu pun hampir selalu terjadi saat setiap melewati sambungan yang lebarnya sekitar 50 sentimeter tersebut.

Namun, keberadaan jalan baru itu memang mampu memangkas waktu tempuh secara signifikan. Dalam kondisi norman tanpa hambatan yang berarti, perjalanan dari Bekasi hingga Karawang hanya ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.

Jika menggunakan jalan tol non layang, waktu tempuh untuk jalur itu bisa mencapai lebih dari satu jam. Waktu tempuh itu pun dapat membengkak jika sedang terjadi kemacetan parah dan harus berbagi jalan dengan kendaraan besar seperti bus dan truk.

Republika sendiri menjajal jalan itu dalam kesempatan new toll road test with Honda. Selain menjajal kondisi jalan, Honda sekaligus ingin membuktikan sejumlah keunggulan kenyaman dan fitur All New Honda CR-V.

Public Relation & Digital Manager PT Honda Prospect Motor (HPM), Yulian Karfili mengatakan, Honda sengaja menggelar kegiatan new toll road test ini untuk menjajal kondisi jalan tersebut dengan menggunakan salah satu produk andalan Honda yang cocok digunakan dalam beragam kondisi jalan.

“Dengan kegiatan ini, kami ingin sekaligus mengajak sejumlah media untuk membuktikan kenyamanan All New Honda CR-V. Selain itu, dalam ruas jalan tersebut juga dapat menjadi ajang untuk menjajal performa dan sejumlah fitur unggulan dari  All New Honda CR-V seperti cruise control dan lain-lain,” kata Yulian di sela kegiatan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement