Rabu 18 Dec 2019 16:40 WIB

Pelumas Gemuk Kini Menyasar Pasar Rumah Tangga

Selama ini pelumas gemuk umumnya masih tertuju pasar industri besar.

Tampak pelumas gemuk balmerol dalam kemasan pouch yang ditujukan bagi pasar rumah tangga .
Foto: dok. Istimewa
Tampak pelumas gemuk balmerol dalam kemasan pouch yang ditujukan bagi pasar rumah tangga .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski tidak sepopuler bisnis pelumas, ternyata bisnis pelumas gemuk (grease) bagi alat industri cukup menjanjikan. Di bisnis ini sedikitnya terdapat lima merek gemuk yang dibuat sejumlah perusahaan pelumas terkemuka yang meramaikan pasar gemuk di Tanah Air.

Kebutuhan gemuk menurut data BPS 2018 setahun mencapai 30 ribu ton untuk industri dan ritail. Kebutuhan terbanyak diserap sektor Otomotif dan  industri dengan nilai mencapai 44 juta dolar AS.

Kebutuhan sebanyak itu sebagian masih diimpor dari luar negeri yang seharusnya dapat diproduksi di dalam negeri. "Dengan produksi bran nasional pemerintah bisa dukung dan kita bisa kurangi impor," kata Takwa Fuadi Samad, Direktur PT Balmer Lawrie Indonesia, dalam keterangan tertulisnya Selasa (17/12).

Karena itu melihat besarnya potensi tersebut sejak 2011 lalu pihaknya telah memproduksi pelumas gemuk merek Balmerol bagi kebutuhan industri dan rumah tangga.

Diakuinya saat ini ada sejumlah pemain besar yang telah menguasai bisnis pelumas gemuk di tanah air. Untuk mensiasatinya, pihaknya akan memperkuat jalur distribusi pemasaran dan promosi guna mengembangkan pemasaran Balmerol di Tanah Air.

Pihaknya juga telah mengekspor Balmerol ke Malaysia dan Taiwan melalui pabriknya yang berada di Cikande, Banten dengan kapasitas produksi 6 ribu ton pertahun dan dapat ditingkatkan hingga 18 ribu ton pertahun.

Kebutuhan pelumas gemuk tidak hanya dirasakan di sektor industri berat saja, melainkan juga kebutuhan rumah tangga. Baik untuk keperluan melumasi pintu pagar, kendaraan bermotor pribadi atau keperluan lainnya. Karena itu, untuk menyasar pasar rumah tangga kini tersedia gemuk Balmerol Licom EP 3.

Produk ini dinilai tahan panas, dengan titik leleh (melting point) 260 derajat celcius sehingga cocok untuk aplikasi beban berat. Produk ini tersedia dalam kemasan berbentuk pouch 100 gram dan 200 gram yang lebih praktis yang dapat diperoleh di minimarket. "Kami perlu inovasi dengan kemasan menarik agar memberikan keuntungan lebih bagi konsumen," kata Takwa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement