Kamis 12 Dec 2019 22:34 WIB

Ganjar Dukung Nadiem Hapus UN

Jateng siap menjadi daerah yang akan menerapkan regulasi penghapusan UN.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (ilustrasi)
Foto: dok. Diskominfo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendukung keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan menghapuskan Ujian Nasional (UN). Ganjar menegaskan, Jateng siap menjadi daerah yang akan menerapkan regulasi tersebut.

"Saya mengikuti terus rapatnya Mas Nadiem, menarik. Kalau itu mau diterapkan, Jawa Tengah siap jadi yang pertama," kata Ganjar di Semarang, Kamis (12/12).

Baca Juga

Walaupun sebagian orang mengkritik rencana kebijakan Nadiem menghapuskan UN, Ganjar menilai hal tersebut merupakan hal biasa. Menurut Ganjar, apa yang dilakukan oleh Nadiem adalah perubahan yang mengikuti perkembangan zaman di era disrupsi.

Ganjar menilai sistem belajar yang memberikan banyak PR sehingga membuat anak stres dan harus membawa tas berat karena membawa banyak buku sudah tidak relevan dengan perkembangan sistem pembelajaran dan dunia kerja saat ini. Ganjar mengatakan perubahan kebutuhan sumber daya manusia dan perubahan profesi yang ada sekarang harus diikuti oleh perubahan sistem pendidikan.

Mendikbud Nadiem hari ini mengklarifikasi pernyataannya terkait kebijakan UN. Ia menjelaskan, UN tidak dihapus, melainkan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

"Jadi UN itu diganti jadi asesmen kompetensi. Jadi mohon tidak lagi bicara kepada media atau apa bahwa UN dihapus," ujar Nadiem di Ruang Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/12).

Nadiem menjelaskan, yang dihapus adalah format UN per mata pelajaran mengikuti kelengkapan silabus daripada kurikulum. Pasalnya dengan format UN yang lama, siswa dititikberatkan oleh hafalan materi pelajaran.

"Diganti tapi dengan asesmen kompetensi minimum, yaitu hampir mirip-mirip seperti PISA yaitu literasi, numerasi, plus ada satu survei karakter," ujar Nadiem.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement