Jumat 13 Dec 2019 16:59 WIB

UMM Wacanakan Pendirian Museum Pendidikan

Perintisan Museum Pendidikan UMM saat ini telah memiliki lebih dari 500 item.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Kegiatan sarasehan budaya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: dok. Humas UMM
Kegiatan sarasehan budaya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Lembaga Kebudayaan (LK) berencana akan mendirikan Museum Pendidikan. Hal ini diungkapkan Kepala LK UMM, Daroe Iswatiningsih dalam kegiatan Sarasehan Budaya, Kamis (12/12).

Daroe menjelaskan, perintisan Museum Pendidikan UMM saat ini telah memiliki lebih dari 500 item. Benda-benda tersebut terdiri atas gerabah, patung, lukisan, topeng dan lainnya. "Ini merupakan hibah dari salah satu dosen," kata Daroe.

Baca Juga

Menurut Daroe, konsep yang dihadirkan pada museum pendidikan akan terbagi menjadi tiga bagian. Antara lain penampilan benda-benda budaya disertai katalog printing, visual dan audio visual. Lalu kajian-kajian dan penampilan seni serta budaya.

Daroe berharap, museum akan memberikan wadah bagi mahasiswa, dosen dan karyawan untuk mengekspresikan seni dan budaya. Apalagi museum pendidikan nantinya akan memiliki banyak kegiatan. "Seperti edukasi dengan memberikan pelatihan kepada mahasiswa, dosen dan karyawan misalnya membatik yang dilatih baik dari segi kognitif, pengetahuan atau keterampilan," ujar Daroe dalam pesan resmi yang diterima Republika, Jumat (13/12).

Tak hanya sebagai pusat pendidikan, Museum Pendidikan UMM nantinya akan dijadikan sebagai galeri seni dan budaya. Hal ini sesuai misi, yakni mendekatkan Muhammadiyah dengan seni dan budaya. Upaya ini penting karena selama ini Muhammadiyah dianggap menjauhi seni dan budaya.

"Padahal kedua hal tersebut merupakan instrumen dakwah kultural untuk semua bangsa,” kata Daroe.

Museum ini juga akan mengadakan pelatihan kepada guru-guru tentang kepenulisan pengembangan media pembelajaran. Kemudian termasuk hal-hal yang berkaitan dengan edukasi. Ada juga penampilan dari mahasiswa dengan potensi seni dan budayanya.

“Kami memiliki motto dari Muhammadiyah untuk Bangsa, jadi kita ingin membuka cakrawala dan mengarahkan jiwa nasionalisme kita berbasis seni dan budaya nusantara,” kata Daroe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement