Jumat 13 Dec 2019 08:33 WIB

Kemenag Pacu Mutu Mahasiswa Melalui Event Internasional

Ini menjadi tuntutan untuk mendapatkan pengakuan rekognisi internasional.

Suasana Rapat Koordinasi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI),  di Bekasi, Rabu (11/12).
Foto: Dok Kemenag
Suasana Rapat Koordinasi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), di Bekasi, Rabu (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kualitas  mahasiswa menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi dalam rangka mendukung mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di tengah persaingan global.

Hal itu dikatakan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI,  Arskal Salim GP pada Rapat Koordinasi Direktorat PTKI,  di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12).

“Keikutsertaan kompetisi internasional menjadi tuntutan untuk mendapatkan pengakuan rekognisi internasional untuk meningkatkan mutu PTKIN,” kata Guru Besar Hukum Islam UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta ini dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Selain itu, lanjut Arskal keikutsertaan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi di ajang nasional dan internasional juga untuk memenuhi kebutuhan akreditasi PTKI. “Kita harus memperbanyak prestasi mahasiswa dalam forum akademik, pengembangan bakat minat dan aspek pengabdian mahasiswa kepada masyarakat,”  katanya.

Rapat Koordinasi Direktorat PTKI yang difokuskan untuk membahas regulasi pelaksanaan Kartu Indonesia Kuliah (KIP Kuliah) diikuti oleh Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia. Rakor itu berlangsung 11-13 Desember 2019. 

“Pastikan dalam regulasi bahwa mahasiswa yang menerima manfaat Beasiswa KIP Kuliah adalah mereka yang mempunyai wawasan dan paham keagamaan monderat, berwawasan kebangsaan yang bagus dan berprestasi,” harap Arskal.

Ia  melanjutkan, “Mahasiswa dan kita semua harus konsisten untuk mendesiminasikan moderasi beragama yang salah satunya untuk kontra radikalisme. Jangan sampai penerima beasiswa KIP Kuliah bentuk lain dari Bidikmisi terpapar radikal dan intoleransi.”

Ruchman Basori, kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan mengatakan,  pertemuan ini sangat penting untuk membahas regulasi KIP Kuliah, Akreditasi Ormawa, Pendis Day, Apresiasi Bintang Mahasiswa dan Launching KIP Kuliah. “KIP Kuliah merupakan bentuk afirmasi negara kepada anak bangsa yang kurang mampu, agar meningkat kesejahteraannya di masa depan,”  kata Mantan Ketua I SEMA IAIN Walisongo.

Waryono Abdul Ghofur, ketua Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia mengatakan program dan kegiatan pengembangan kemahasiswaan pada tahun anggaran 2019 sangat dinamis dan telah menjadikan mahasiswa di PTKI tambah percaya diri dan meningkat kapasitasnya.

Program Student Mobility Program (SMP) ke Singapura, Thailand  dan Malaysia, lanjut Waryono,  telah mengangkat marwah mahasiswa PTKIN. Umumnya PT yang dituju di luar negeri memberikan apresiasi yang positif. Mereka  salut akan gagasan pemikiran keagamaan moderat yang dibawakan mahasiswa.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement