Jumat 13 Dec 2019 05:44 WIB

Istri Wali Kota Bogor Wisuda di IPB University

Tesisnya mengupas tentang resiliensi remaja.

Yane Ardian Rachman bersama suami yang juga walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Foto: Dok IPB
Yane Ardian Rachman bersama suami yang juga walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University melangsungkan upacara Wisuda Tahap III Tahun Akademik 2019/2020 pada Rabu (10/12) di Gedung Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Salah satu yang diwisuda adalah Yane Ardian Rachman, istri Walikota Bogor yang berhasil menyelesaikan studi master (S2).

Di tengah kesibukannya menemani walikota Bogor, Yane berhasil menuntaskan pendidikan di program studi (Prodi) Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak, Sekolah Pascasarjana, IPB University selama enam  semester.

Judul tesisnya ialah "Pengaruh Interaksi Suami-Isteri, Interaksi Orangtua-Anak, dan Interaksi Teman Sebaya Terhadap Resiliensi Remaja". Dalam penyusunan tesis tersebut, Yane dibimbing dua orang dosen yaitu Prof Dr Euis Sunarti dan Dr Tin Herawati SP, MSi.

Perempuan yang juga mendirikan Yayasan Cinta Keluarga Indonesia ini, mengungkapkan “Menjalani pendidikan di IPB University merupakan sebuah unforgetable journey dalam hidup saya. Luar biasa.  Ruang-ruang diskusi bersama para dosen yang sudah banyak pengalamannya sangat membantu saya memperluas cara pikir dan cara pandang saya. Ilmu akademik yang saya peroleh menjadi lebih aplikatif. Terima kasih,  IPB University.”

Hasil penelitian Yane menunjukkan bahwa interaksi orangtua sangat berpengaruh signifikan terhadap resiliensi remaja. Artinya, semakin baik interaksi antara orangtua dan anak,  maka semakin baik  daya resiliensi atau kemampuan adaptasi anak remaja dalam situasi sulit.

“Hasil penelitian ini bisa memberikan salah satu solusi kepada orangtua dalam upaya meningkatkan resiliensi remaja. Usia remaja adalah masa rentan terhadap masalah,  dan  masa lekat dengan teman sebayanya. Saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi remaja, seperti tawuran, narkoba, stres dan pergaulan bebas. Salah satu penyebab kondisi tersebut adalah tingkat resiliensi remaja yang masih rendah,” ungkap Dr Tin, salah satu dosen pembimbing tesis Yane dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Meski dihadapkan pada jadwal yang padat, ibu dua anak ini dikenal sosok yang sangat berkomitmen terhadap pendidikannya. Menurut Dr Tin, Yane memiliki semangat belajar yang tinggi, tidak hanya aktif berdiskusi di dalam kelas, namun juga di luar waktu kuliah.

“Saya apresiasi kepada beliau. Alhamdulillah bisa lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, yaitu IPK 3.60. Sekarang tugas beliau adalah mensosialisasikan hasil penelitiannya yang cukup baik ini kepada keluarga-keluarga di Kota Bogor dan juga seluruh keluarga di Indonesia,” ujar Dr Tin.

Ia menambahkan, dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan faktor lingkungan, teman sebaya sangat kuat  mempengaruhi anak remaja maka saat ini keluarga menghadapi tantangan yg cukup berat dalam proses pengasuhan anak remaja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement