Kamis 12 Dec 2019 18:56 WIB

UII Kembali Resmikan Usaha SPBU

SPBU berlokasi di Jalan Kaliurang, Kilometer 13,5, Kecamatan Ngaglik.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Islam Indonesia (UII) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kaliurang, Kilometer 13,5, Kecamatan Ngaglik. Foto: Pengendara motor mengisi bahan bakar di SPBU (ilustrasi).
Foto: ANTARA
Universitas Islam Indonesia (UII) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kaliurang, Kilometer 13,5, Kecamatan Ngaglik. Foto: Pengendara motor mengisi bahan bakar di SPBU (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) meresmikan lagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Ini menjadi SPBU kedua yang UII resmikan setelah membuka SPBU di Kabupaten Semarang pada 2017 lalu.

SPBU berlokasi di Jalan Kaliurang, Kilometer 13,5, Kecamatan Ngaglik. Pengelola SPBU UII dan Direktur PT. Puri Kencana Rizki Mulia, Jaka Suryantara mengatakan, ini menjadi hasil pengembangan usaha YBW UII.

Baca Juga

"Dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar dan layanan jasa pendukung lainnya," kata Jaka, Kamis (12/12).

Untuk SPBU pertama, lokasinya ada di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Selain SPBU, YBW UII turut mengembangkan usaha lain baik bidang kesehatan, perhotelan, perbankan dan radio.

Menurut Jaka, bidang-bidang usaha itu diorientasikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan, bidang pendidikan sudah cukup banyak dibangun UII.

"Untuk bidang pendidikan, YBW UII mendirikan dan mengembangkan perguruan tinggi UII, SMA UII, TK dan PAUD UII, dan dalam waktu dekat akan dibangun Kampus UII di Solo," ujar Jaka.

SPBU diresmikan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, yang menyambut baik kehadiran SPBU tersebut. Ia berpendapat, keberadaan SPBU itu bisa mempermudah masyarakat sekitar mendapat bahan bakar.

Terlebih, kata Sri, keberadaan SPBU ini relatif dekat dengan Kampus UII dan obyek wisata Kaliurang. Sehingga, warga Pakem, Ngaglik dan sekitarnya tidak perlu berkendara jauh untuk sekadar membeli BBM.

Sri mengimbau, masyarakat dapat menjaga keberadaan SPBU tersebut. Apalagi, dari segi keamanan, SPBU memiliki resiko tinggi, dan usaha mudah yang dapat dilakukan dengan tidak merokok di sekitar SPBU.

"Selain itu, dapat dilakukan dengan mematikan mesin kendaraan dan tidak mengoperasikan ponsel saat mengisi bahan bakar," kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement