REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Mahasiswa diminta terus memanfaatkan pembelajaran berbasis teknologi. Tak terkecuali bagi mahasiswa ilmu Hadis. Dosen UIN Sumatera Utara, Nawir Yuslem mengatakan, untuk itu mahasiswa ilmu hadis harus bisa memanfaatkan pembelajaran ilmu hadis berbasis teknologi dengan baik.
"Pembelajaran Hadis kini lebih mudah dengan perkembangan teknologi dengan adanya aplikasi ensiklopedia hadis," kata Nawir saat mengisi seminar bertajuk 'Prospek dan Tantangan Sarjana Ilmu Hadis di Era Milenial' yang digelar di Aula Islamic Center UAD belum lama ini.
Menurutnya, mahasiswa maupun lulusan ilmu hadis harus memiliki kemampuan teoritik dalam bidang hadis. Termasuk, memahami paham wawasan keislaman dan keindonesiaan dan mampu mengkaji Islam transformatif dalam bidang dan ilmu hadis.
Sehingga, ilmu hadis dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan permasalahan umat. Tentu, mahasiswa dan lulusan ilmu hadis tersebut, lanjutnya, harus kritis terhadap teks-teks keagamaan, berkomunikasi yang persuasif dan efektif.
"Serta mampu melakukan penelitian di bidang kajian hadis," ujarnya.
Terlebih, mahasiswa saat ini merupakan generasi milenial. Dengan adanya revolusi industri 4.0 ini, kata Nawir, akan membuka akses terhadap informasi dan pengetahuan yang semakin besar.
"Tentu ini akan sejalan dengan terbukanya peluang peningkatan efisiensi, produktivitas tenaga kerja dengan kemampuan tinggi, dan pertumbuhan ekonomi semakin cepat terutama di dunia digital,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
