REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Deutsche Bank menunjukkan bahwa Model Y yang serba elektrik dapat beroperasi pada kuartal pertama 2020. Sebelumnya, CEO Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa perusahaannya menargetkan peluncuran mobil elektrik yang diproduksi akan dilakukan pada pertengahan tahun itu.

Jika Tesla dapat memulai pengiriman pada awal 2020, tentunya hal ini akan dianggap sebagai kemenangan bagi perusahaan otomotif tersebut. Sebelumnya, terdapat sejumlah masalah yang disorot terjadi, salah satunya adalah mengenai target produksi.

Deutsche Bank tiba pada perkiraan setelah melihat informasi dari pemasok Tesla di Taiwan yang menggambarkan uptick dalam pesanan untuk suku cadang yang akan digunakan untuk Model Y. Laporan dari pemasok suku cadang Model Y di Taiwan mengklaim bahwa Tesla meminta agar pesanan perusahaan itu dikirimkan jauh lebih awal dari yang diperkirakan.

“Tesla mempercepat pesanan untuk memasuki produksi massal enam bulan lebih cepat dari jadwal semula. Ini berarti bahwa Model Y dapat tersedia untuk umum pada kuartal pertama tahun depan,” ujar Emmanuel Rosner, analis senior teknologi otomotif dan mobil Deutsche Bank, menulis dalam sebuah artikel yang dikutip oleh CNBC dan dilansir digital Trends, Kamis (5/11).

Rosner mengatakan bahwa pemasok mengklaim pesanan untuuk bagian Tesla Semi juga mengalami peningkatan. Jumlah kendaraan truk bermesin elektrik dalam jumlah terbatas ditargetkan untuk diluncurkan pada 2020.

Pada Oktober lalu, Musk mengatakan bahwa Tesla mempersiapkan Model Y lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Meski demikian, ia mengakui ada kemungkinan sejumlah perbaikan dilakukan, yang menunjukkan bahwa mobil elektrik ini pasti akan diluncurkan dengan segera.

Model Y menjadi alternatif dari mobil elektrik Tesla model X. Harga untuk satu unit kendaraan ini juga dipastikan akan lebih baik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika