Kamis 05 Dec 2019 17:04 WIB

Azyumardi Azra Minta UN Dipertahankan

UN harus dipertahankan. Kalau tidak ada, apa nanti ukurannya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Cendekiawan muslim Azyumardi Azra 
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Cendekiawan muslim Azyumardi Azra 

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Cendikiawan Muslim Azyumardi Azra meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim agar mempertahankan Ujian Nasional (UN) sebagai tolok ukur keberhasilan pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia. Andai tidak ada UN Azyumardi khawatir peserta didik tingkat dasar dan menengah tidak akan belajar lebih keras untuk meningkatkan level pendidikan.

"UN harus dipertahankan. Kalau tidak ada, apa nanti ukurannya. Nanti anak-anak kita tidak belajar karena dia udah pasti lulus semua," kata Azyumardi di Umiversitas Negeri Padang, Kamis (5/12).

Azyumardi menyebut di negara manapun selalu ada ujian sejenis ujian nasional. Karena melalui UN, pengelola pendidikan Indonesia dapat melihat parameter. Di negara tertentu kata dia ada namanya ujian negara atau ujian tingkat provinsi dan tingkat negara bagian.

Mantan Rektor UIN Jakarta itu mempersilakan Mendikbud melakukan evaluasi terhadap UN dan sistem pendidikan Indonesia.

"Evaluasi silakan. Tapi UN jangan dihapuskan," ucap Azyumardi.

Azyumardi mengakui dalam penerapan UN masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Misalnya kekurangan fasilitas seperti komputer dan internet, kekurangan tenaga guru, guru yang kurang bagus dalam menyampaikan materi atau buku teks yang kurang memadai.

Permasalahan tersebut menurut Azyumardi bisa ditangani kasus perkasus. Di mana pemerintah harus menyamaratakan kualitas tenaga guru dan fasilitas penunjang tiap sekolah di seluruh penjuru negeri.

"Mungkin yang harus ditingkatkan itu, ada suatu daerah gagal. Nilainya jelek, kenapa kegagalannya itu? Apa guru kurang memadai, atau prosesnya belum bagus. Itu aja yang dibenahi," ucap Azyumardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement