Kamis 05 Dec 2019 16:55 WIB

Benahi Kesejahteraan Pangan

Negara sepatutnya memiliki badan pengelola pangan yang fokus kesejahteraan rakyat

Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta. Negara sepatutnya memiliki badan pengelola pangan yang fokus kesejahteraan rakyat
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta. Negara sepatutnya memiliki badan pengelola pangan yang fokus kesejahteraan rakyat

Pemerintah saat ini masih membahas anggaran pemusnahan beras Bulog 20 ribu ton yang kadaluarsa, sedangkan disisi lain dalam laporan ADB tercatat 22 juta orang Indonesia mengalami kelaparan, ini jelas bahwa pemerintah tidak serius dalam mengelola kemakmuran rakyat indonesia.

Jika pemerintah serius harusnya beras sebelum rusak tersebut bisa untuk mengurangi  22 juta angka rakyat yang kelaparan bukan malah dimusnahkan tanpa ada manfaat untuk kesejahteraan rakyatnya.

Harusnya negara mempunyai konsep pengelolaan pangan termasuk badan pengelola pangan yang benar dan tepat. Bahkan lembaga negara yang berperan penuh dalam hal ini.

Lain halnya dengan pengaturan pangan yang dijalankan dengan sistem ekonomi Islam, ketahanan pangan bagi tiap individu rakyat akan terwujud begitupun juga dengan kedaulatan pangan. Bahkan kesejahteraan petani pun akan ikut naik karena lembaga ini akan hadir menjadi pelindung ketika panen berlimpah.

Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw., “Imam (Khalifah) raa’in (pengurus hajat hidup rakyat) dan dia bertanggung jawab terhadap rakyatnya.” (HR Muslim dan Ahmad).

Pengirim: Ula Ma'rifatul Mukaromah SE, Bantul Yogyakarta

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement