Selasa 03 Dec 2019 19:14 WIB

Menristek: Program Riset Pro Bank Dunia Perlu Diteruskan

Riset pro bermanfaat untuk menciptakan ekosistem riset yang baik.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mendorong program Riset Pro yang berasal dari Bank Dunia terus dilanjutkan karena bermanfaat untuk menciptakan ekosistem riset yang baik.

"Riset Pro harus dilanjutkan karena berbeda fungsi dan target dengan beasiswa pascasarjana lain seperti yang dibiayai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)," ujar dia di Jakarta, Selasa (3/12).

Namun, kata dia, untuk tahun depan, program tersebut hanya bisa membiayai penelitian yang sesuai dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN). Dia menjelaskan bahwa ekosistem riset tidak bisa dipelajari hanya melalui internet, namun harus terjun langsung ke dalamnya. Oleh karena itu, pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi terbaik dunia, seperti Universitas Harvard di Amerika Serikat.

"Inti dari penelitian yang dilakukan adalah peningkatan sumber daya manusia. Para peneliti ini sebenarnya bisa diambil dari perguruan tinggi, namun perguruan tinggi juga memiliki tugas lain, yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karenanya, penting memberi perhatian kepada peneliti," terang dia.

Saat ini, kualitas dan kuantitas peneliti Indonesia masih kurang. Padahal, untuk menyambut bonus demografi harus menyiapkan generasi yang siap bersaing di bidang riset inovasi.

"Beasiswa ini dibutuhkan karena sebagian besar peserta ke luar negeri, selain mendapatkan ilmunya dan teknologi juga mendapatkan ekosistem riset terbangun dengan baik di perguruan tinggi tersebut," kata Bambang.

Riset Pro bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam pembangunan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Kegiatan tersebut lebih spesifik menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penelitian dan pengembangan di bidang iptek, memperkuat kinerja insentif, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di kelembagaan iptek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement