REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Operator seluler Telkomsel membangun sebanyak 681 base transceiver station (BTS) di sepanjang jalur utama Tol Trans-Sumatra. Direktur Network Telkomsel Iskriono dalam keterangan pers, Selasa, mengatakan sebagian besar BTS yang dibangun itu menggunakan teknologi multi-band Long Term Evolution (LTE).
“Ada 258 unit yang merupakan BTS 4G LTE. Jalan tol yang merupakan jalur utama masyarakat menjadi fokus pemenuhan kapasitas jaringan Telkomsel,” kata dia.
Iskriono menambahkan pihaknya juga mengoperasikan 3 mobile BTS, menambah kapasitas gateway internet, serta menambah kapasitas BTS di ruas jalan tol Trans-Sumatera. Hal itu dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan akses layanan telekomunikasi bagi pelanggan yang melintasi jalan tol.
Menurutnya, Telkomsel juga fokus memaksimalkan kapasitas jaringannya di 16 ruas tol utama di Sumatra dan Jawa, termasuk 12 ruas tol baru. Saat ini, di lokasi itu sudah dilayani sekitar 2.226 BTS Telkomsel.
“Sehingga untuk coverage jalur utama tol Trans-Sumatera dan tol Trans-Jawa sudah di-cover sinyal Telkomsel secara continues 100 persen,” kata dia.
Secara keseluruhan Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 209 ribu BTS di mana 77.501 merupakan BTS 4G dan berkomitmen menambah sekitar 22 ribu BTS baru hingga akhir tahun 2019.
Ia melanjutkan untuk mempercepat penambahan coverage dan meningkatkan kualitas jaringan 4G di Indonesia, Telkomsel mengimplementasikan teknologi 4G LTE ini di seluruh BTS di frekuensi 900Mhz.
Sehingga dengan implementasi tersebut, kata Iskriono, Telkomsel kini memperluas jangkauan layanan 4G mencapai 95 persen populasi, menjangkau hampir di seluruh kota/kabupaten yang ada di Tanah Air.
“Beroperasinya BTS broadband Telkomsel di ruas jalan tol Trans-Sumatera mempertegas komitmen kami dalam menyediakan layanan broadband yang merata,” kata dia.
Ia menambahkan penguatan jaringan broadband di jalur tol Trans-Sumatra juga sebagai antisipasi menyambut trafik liburan saat momen Natal dan Tahun Baru.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
