Selasa 26 Nov 2019 18:13 WIB

'Mahasiswa Harus Mampu Baca Potensi dan Peluang Ekonomi'

Paling tidak, setelah lulus, ia mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
DEMA FISHum UIN Sunan Kalijaga menggelar Expo Hasil Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 2019 dan Festival Cinta Negeri. Acara tersebut juga diisi dengan nyanyi dan tarian dari mahasiswa.
Foto: Dokumen.
DEMA FISHum UIN Sunan Kalijaga menggelar Expo Hasil Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 2019 dan Festival Cinta Negeri. Acara tersebut juga diisi dengan nyanyi dan tarian dari mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora ( DEMA FISHum) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Expo Hasil Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 2019 dan Festival Cinta Negeri. Kegiatan  diadakan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Ketua DEMA FISHum UIN Suka, Najib mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk membangun perekonomian. Salah satunya melalui mahasiswa. "Berdaya secara ekonomi, mampu membaca potensi dan peluang. Mahasiswa juga harus mampu membaca itu semua. Supaya paling tidak, setelah lulus, ia mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri," katanya.

Kegiatan tersebut juga digelar sebagai upaya untuk membuktikan kualitas produk dalam negeri lebih baik. Yang mana, kualitasnya tidak kalah dengan produk luar negeri. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat menginspirasi mahasiswa dan masyarakat luas.

Tidak hanya UIN Suka, namun juga mahasiswa di universitas lainnya.  "Kami tentu menyambut baik acara ini, karena sangat penting. Kita hidup dalam komunitas yang tidak dibatasi oleh tembok-tembok,  dan kampus merupakan menara air yang bisa berjejaring dengan semua elemen termasuk alumni," kata Dekan FISHum UIN Suka, Mochamad Sodik.

Perwakilan Kemnaker, Safarudin mengatakan, Indonesia tengah menghadapi masa bonus demografi. Ironinya, 58 persen tenaga kerja di Indonesia merupakan lulusan SMP ke bawah.

Artinya, dari 10 tenaga kerja, enam orang merupakan lulusan SMP ke bawah. Sementara, empat tenaga kerja lainnya merupakan pekerja yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya.

Hal tersebut, katanya, merupakan masalah besar. Sehingga, salah satu langkah Kemnaker yakni dengan menjalankan program TKM.  "Tenaga Kerja Mandiri (TKM) ini adalah program nasional di 600-1.000 titik. Ini memang langkah kecil tetapi masif," ujarnya.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni seperti menyanyi dan tari tradisional. Yang mana, tujuannya untuk menunjang kreativitas dan sebagai wadah untuk mengekspresikan bakat-bakat yang dimiliki  mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement