Senin 25 Nov 2019 11:33 WIB

Komisi X DPR Ingatkan Pemerintah Soal Kesejahteraan Guru

Pemerintah diingatkan soal kesejahteraan guru, terutama guru honorer

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dede Yusuf
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dede Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf berharap pemerintah semakin memperhatikan kesejahteraan guru, terutama guru honorer. "Saya hanya minta, perhatikan kesejahteraan guru terutama honorer," kata Dede saat dihubungi Republika, Ahad (24/11).

Ia juga mengingatkan soal status guru honorer K2 yang akan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Pemerintah, kata Dede harus segera merealisasikan hal tersebut agar kehidupan para guru tersebut lebih terjamin. Apalagi, lanjutnya, guru honorer K2 rata-rata sudah berusia lanjut. Ia berharap sebelum pensiun, para guru ini harus segera disejahterakan.

Selanjutnya, Dede juga mengingatkan soal tugas administrasi guru. Jangan sampai hal tersebut justru memperberat tugas guru dalam mengajar. "Lalu jangan perberat tugas guru dalam membuat laporan administrasi, agar dikurangi beban. Berikan mereka fokus pada proses belajar mengajarnya," kata dia lagi.

Di dalam pidato Hari Guru Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim banyak membahas persoalan yang terjadi di lapangan. Nadiem mengatakan tidak ingin membuat janji-janji kosong kepada para guru. Perubahan di dalam pendidikan di Indonesia memang harus dilakukan namun itu adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan.

"Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia," kata dia menegaskan.

Lebih lanjut, ia pun berpesan kepada para guru agar mulai melakukan perubahan kecil di kelas. Beberapa perubahan yang bisa dilakukan antara lain adalah memulai kegiatan diskusi di kelas sehingga anak tidak hanya mendengarkan pelajaran dari guru.

Selanjutnya, ia berpesan agar guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Hal ini untuk mendorong keaktivan murid dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Guru, kata dia juga harus bisa menemukan satu bakat dalam murid yang kurang percaya diri. Selain itu, guru juga harus saling membantu satu sama lain ketika rekannya sedang mengalami kesulitan.

"Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonseia ini pasti akan bergerak," kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement