Jumat 22 Nov 2019 20:20 WIB

Menko PMK: Pendidikan Karakter Perkuat Toleransi Antaragama

Pendidikan karakter yang ditekankan dalam aspek ini untuk menekan radikalisme.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memberikan sambutan pada acara lepas sambut Menko PMK di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/10).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memberikan sambutan pada acara lepas sambut Menko PMK di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk memperkuat toleransi antaragama.

"Pendidikan karakter ada payung hukum Perpres Nomor 87 tahun 2017, yang diutamakan ada lima. Pertama keagamaan, itu akan lebih ditekankan pada aspek toleransi," katanya dalam kunjungan kerja di Magelang, Jumat (22/11).

Toleransi yang dimaksud adalah bagaimana seseorang sebagai satu umat tertentu dapat menghargai keyakinan orang lain. Ketika dirinya yakin bahwa agamanya paling benar, dia juga harus yakin bahwa ada orang lain yang beragama lain dan berkeyakinan bahwa agamanya paling benar.

"Oleh karena itu, harus ada toleransi, saling menghargai," ujarnya.

Selain itu, pendidikan karakter yang ditekankan dalam aspek ini juga diupayakan untuk menangkal radikalisme.

"Ya termasuk. Jadi pembentukan karakter keagamaan itu salah satu pintu moda dalam rangka menangkal berbagai macam paham, pandangan dan aliran soal ideologi kita," tambahnya.

Kemudian, aspek lain yang ia tekankan dalam pendidikan karakter adalah nasionalisme kebangsaan, seperti yang saat ini menjadi tema besar dari program yang dilakukan Kemenko PMK, yaitu Ekspedisi Bakti Pemuda PMK untuk NKRI 2019.

Aspek selanjutnya adalah kemandirian. Para kader pemuda PMK disiapkan agar generasi Indonesia memiliki jiwa kemandirian. "Kemudian integritas. Terakhir karakter gotong royong. Itu ciri khas Indonesia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement