REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Cita-cita Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dalam mewujudkan kampus berkelas dunia atau World Class University (WCU) terus diupayakan dalam berbagai usaha. Salah satunya dengan menggelar Pekan Internasionalisasi yang diinisasi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS.
Pekan Internasionalisasi tersebut terbagi atas tiga agenda berupa Visiting Lecturer, International Short Course dan International Conference. Kegiatan diselenggarakan pada Senin-Jumat (18-22/11).
Acara Visiting Lecturer dan International Short Course dibuka oleh Dekan FEB UNS, Djoko Suhardjanto dan Kepala Program Studi (Kaprodi) Akuntansi, Agung Nur Probohudono.
"Semoga dengan terselenggaranya Visiting Lecturer dan International Short Course ini dapat mendatangkan manfaat bagi FEB UNS sekaligus untuk memperkuat hubungan FEB UNS dengan universitas di berbagai negara," ucap Djoko Suhardjanto seperti tertulis dalam siaran pers, Kamis (21/11).
Acara Visiting Lecturer mengundang Profesor dari Universiti Sains Malaysia Hooy Chee Wooi untuk mengajar Mata Kuliah Teori Investasi dan Portofolio selama tiga hari mulai dari Senin-Rabu (18-20/11). "Kehadiran Profesor Hooy Chee Wooi tentu mendatangkan manfaat besar bagi UNS, khususnya FEB, dalam hal meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa-mahasiswi FEB dalam kegiatan perkuliahan," ucap Djoko.
Selanjutnya, FEB UNS juga menggelar International Short Course di dua tempat yang berbeda, yakni di Harris Hotel pada Kamis (21/11) dan di PT Sritex pada Jumat (22/11). Dalam International Short Course tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai negara, seperti dari Malaysia, Kyrgiztan, Inggris, Madagaskar dan Brunei Darussalam.
Sebagai acara penutup dalam rangkaian Pekan Internasionalisasi, FEB UNS menghelat International Conference dengan sejumlah pembicara utama yang berkompeten dibidangnya. Di antaranya Profesor dari Lanchester University Inggris Juliana Sutanto, Profesor dari Qatar University Habib Mahama, Profesor dari Universiti Mara Malaysia Corina Joseph, Profesor Ruhul Salim dari Curtin University Perth Ruhul Salim, serta Profesor dari Universiti Sains Malaysia Hooy Chee Wooi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
