Jumat 15 Nov 2019 16:53 WIB

Peserta IBF Bukan Hanya dari Kalangan Penerbit Buku

Peserta IBF juga datang dari kalangan properti.

Rep: Syahruddin El Fikri/ Red: Muhammad Hafil
Islamic book fair (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Islamic book fair (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Islamic Book Fair (IBF) adalah pameran buku keislaman terbesar di Tanah Air. Tahun 2020, Islamic Book Fair kembali diselenggarakan pada 26 Februari hingga 1 Maret 2020 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).

Peserta pameran Islamic Book Fair diikuti ratusan penerbit buku di Indonesia, instansi pemerintahan seperti Kemenag, Kemendikbud, Dispursip DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan Kalsel, juga kalangan swasta seperti busana muslim, travel haji umrah, alat permainan, perbankan, asuransi, hingga properti syariah.

Baca Juga

Founder dan CEO Developer Property Syariah, Rosyid Aziz, mengatakan, pihaknya sangat senang bergabung dan menjadi peserta pada pameran Islamic Book Fair yang diselenggarakan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta. Ia mengaku, mendapatkan hasil yang sangat memuaskan sepanjang pameran Islamic Book Fair. 

"Kami sudah mengikuti pameran IBF sekitar 10 tahun terakhir. Walau IBF ini pameran khusus buku, tetapi peserta non-buku juga bisa berpartisiasi di IBF," ujar Rosyid, di Jakarta, Jumat (15/11).

Rosyid mengatakan, pada Islamic Book Fair tahun 2019 pada akhir Februari lalu, pihaknya berhasil menjual sejumlah produknya kepada khalayak. "Alhamdulillah, pada IBF kemarin, saya bisa menjual 144 unit rumah, kavling, dan apartemen," ujarnya. 

Penjualan sebanyak 144 unit properti itu, ungkap Rosyid, didominasi oleh apartemen. "Kurang lebih 88 unit apartemen seharga Rp 230 juta per unit, berhasil terjual waktu ikut pameran di IBF," kata dia. 

Karena itu, pada tahun 2020 pihaknya kembali ikut serta pada pameran Islamic Book Fair. "Insya Allah, kami akan mengambil beberapa stan untuk pameran IBF 2020," terangnya.

Rosyid juga berupaya mengajak mitranya dan anggota properti syariah untuk ikut serta pada pameran Islamic Book Fair 2020. "Kami memiliki komunitas developer yang beranggotakan sekitar 1900 member dengan proyek lebih dari 500 lokasi di seluruh Indonesia. Insya Allah, beberapa anggota akan ambil bagian di IBF 2020," lanjutnya. 

Dalam kesempatan ini, Rosyid juga mengajak pihak terkait untuk turut serta pada pameran Islamic Book Fair 2020. "Walau ini pameran buku, dan sering dianggap hanya untuk siswa, tapi faktanya tidak begitu. Islamic book fair mampu menggabungkan seluruh mitra, mulai penerbit, hingga non penerbit untuk berpartisipasi di IBF. Dan hebatnya lagi, yang datang pun juga kalangan orang berduit," ujarnya. 

Ketua Panitia Islamic Book Fair 2020, Syahruddin El-Fikri mengatakan, pada 2019 lalu, berhasil membukukan transaksi ratusan miliar yang diikuti ratusan penerbit dan multiproduk. Ia menyebutkan, pada pameran IBF 2019 lalu terdapat 251 stan buku, dan 97 stan selain buku, yang ikut berpartisipasi. 

"Tahun 2020 panitia IBF menyediakan total 344 stan, baik buku, dan lainnya," ujarnya. 

Syahruddin menambahkan, pihaknya juga menyiapkan puluhan acara di panggung utama dan kajian keislaman di mushola. Ia berharap, IBF 2020 yang mengangkat tema "Literasi Islam, Cahaya untuk Negeri" itu, menjadi arena bagian seluruh stakeholders dunia perbankan dan kalangan terkait untuk bersama-sama menggiatkan literasi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement