Jumat 15 Nov 2019 03:32 WIB

Sri Mulyani Menanti Terobosan Nadiem Makarim

Terobosan Nadiem ditunggu terkait upaya mencetak SDM Indonesia yang berkualitas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menunggu berbagai terobosan yang akan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang lebih berkualitas. Sri Mulyani mengatakan terobosan tersebut dapat dilakukan melalui cara Nadiem dalam mengelola anggaran pendidikan yang lebih efektif, sehingga setiap daerah memiliki kualitas pelayanan yang relatif sama dan setara.

“Mungkin kita akan melihat bagaimana inisiatif beliau dalam mengefektifkan belanja-belanja pendidikan yang sebagian besar dalam bentuk DAK non-fisik untuk bantuan operasi sekolah,” katanya dalam acara Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2020, di Kantor DJP, Jakarta, Kamis (14/11).

Ia berharap, Nadiem bisa segera berkomunikasi dan melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah. Tujuannya, agar dana alokasi khusus (DAK) nonfisik tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan lebih maksimal.

“Kita berharap nanti Mendikbud bisa komunikasi dengan daerah terkait penggunaan anggaran pendidikan melalui DAK nonfisik,” ujarnya.

Sri menjelaskan, melalui pengelolaan yang baik terhadap DAK nonfisik pada sektor pendidikan maka akan tercipta SDM yang berdaya saing tinggi. Sehingga, Indonesia menjadi negara yang lebih maju melalui kinerja dan prestasi penduduknya.

“Presiden saja enggak sabar karena merasa negara lain maju lebih cepat. Jangan lupa Indonesia maju hanya bisa terjadi kalau manusianya memiliki pendidikan, pengetahuan, skill, dan karakter etos kerja yang baik,” tegasnya.

Ia melanjutkan, DAK nonfisik untuk 2020 sebesar Rp130,3 triliun atau naik Rp4,60 triliun dari 2019 dan DAK fisik untuk 2020 yaitu Rp72,2 triliun atau naik sekitar 10 persen dari 2019. DAK nonfisik tersebut merupakan tambahan dana dari APBN bagi daerah untuk membiayai kegiatan di luar pembangunan fisik seperti infrastruktur. Sedangkan target dari dana ini adalah pada hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, pariwisata, termasuk pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement