REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menyalurkan Beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidikmisi) sebanyak Rp 482,5 miliar dalam kurun waktu 2015 hingga 2019. Jumlah anggaran tersebut diberikan kepada 37 ribu mahasiswa di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Negeri maupun Swasta.
“Tidak kurang dari 37.650 mahasiswa dari kalangan ekonomi lemah tapi mempunyai potensi akademik yang bagus telah mendapatkan manfaat Beasiswa Bidikmisi baik di PTKIN maupun PTKIS,” ujar Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/11).
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, beasiswa Bidikmisi sangat tepat diberikan kepada mahasiswa PTKI dan menjadi program strategis untuk memperbaiki masa depan bangsa. Karena itu, menurut dia, selama lima tahun terakhir ini tren peminat dan kuota peserta Bidikmisi selalu meningkat.
“Pada tahun anggaran 2015 ada lima ribu mahasiswa mendapat Bidikmisi, 2016 dan 2017 ada tujuh ribu mahasiswa, tahun 2018 meningkat menjadi 8.500 dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 10.000 mahasiswa,” katanya.
Sementara itu, Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Kemenag, Ruchman Basori menjelaskan, pada tahun anggaran 2020 Beasiswa Bidikmisi akan bertransformasi menjadi KIP Kuliah sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Kementerian Agama menargetkan keikutsertaan KIP Kuliah sebanyak tiga ribu mahasiswa PTKIS dan 14.565 untuk mahasiswa PTKIN. Jadi total anggaran yang dikeluarkan pada tahun anggaran 2020 mencapai 115,9 Miliar,” kata Ruchman.
Dia menambahkan, Beasiswa Bidikmisi untuk mahasiswa pada PTKIS mencapai Rp 161,2 Miliar untuk 3.120 orang. Namun, kata dia, belum semua PTKIS mendapatkan beasiswa Bidikmisi dari 699 PTKIS yang ada. “Jumlah kuota Bidikmisi untuk kalangan PTKIS meningkat secara signifikan di tahun 2019 yaitu mencapai 1.000 mahasiswa,” jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
