Senin 21 Oct 2019 15:39 WIB

UGM Bangun Pusat Pembelajaran Ilmu Hewan

Pembangunan ALSC telah direncanakan sejak 12 tahun lalu.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Peresmian pembangunan Animal Science Learning Center (ASLC) di  Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (18/10).
Foto: Dok UGM
Peresmian pembangunan Animal Science Learning Center (ASLC) di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) membangun Animal Science Learning Center (ASLC). Pembangunan untuk mendukung riset-riset dosen, peneliti dan mahasiswa Pascasarjana di Fakultas Peternakan UGM.

Gedung ini nantinya akan dilengkapi fasilitas seperti ruang diskusi, diseminasi penelitian, referensi, kerja bersama dan lab terpadu. Lab itu dialokasikan mahasiswa, dosen dan peneliti Fakultas Peternakan.

Baca Juga

Gedung ALSC terdiri dari lima lantai dan satu semi-basement yang dilengkapi peralatan spesifik pendukung pengembangan. Adapun luas bangunan direncanakan seluas 6.105,04 meter persegi.

Pembangunannya dikembangkan melalui kerja sama dengan JICA. Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus menyampaikan, pembangunan ALSC telah direncanakan sejak 12 tahun lalu.

"Karenanya, jadi kebahagaiaan dan kebanggaan akhirnya mimpi lama ini bisa terealisasi dan semoga pembangunannya bisa lancar sesuai jadwal," kata Ali, Jumat (18/10).

Ia berharap, bangunan ini dapat mendukung pencapaian target Fakultas Peternakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan pascasarjana. Lalu, meningkatkan publikasi internasional jurnal bereputasi.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM, Bambang Agus Kironoto, turut menyampaikan harapan agar ASLC bisa dimanfaatkan optimal. Tentu, untuk diseminasi hasil penelitian dan lab terpadu.

"Berharap pembangunan ASLC bisa berjalan tepat waktu," ujar Bambang.

Ini merupakan satu dari 10 pusat yang akan dibangun lewat kerja sama JICA. Pembangunan itu telah dimulai akhir tahun 2018 untuk delapan fakultas dan satu sekolah dengan biaya pinjaman sekitar Rp 1 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement