Ahad 10 Nov 2019 08:40 WIB

UI Luncurkan Gim Edukasi Perangi Rokok

Gim ini menyasar perokok muda atau pemula.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Kampanye antirokok. Ilustrasi
Foto: Antara
Kampanye antirokok. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jumlah angka perokok di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Seluruh pihak, termasuk akademisi, dituntut perannya untuk bisa menekan pertumbuhan angka tersebut. Ide mutakhir datang dari Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesai (UI).

Melalui program Iptek Bagi Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM UI), diluncurkan sebuah gim video promosi antirokok. Gim ini menyasar perokok muda atau pemula. Gim video yang diberi nama 'Sign of Heroes', merupakan aplikasi berbasis Android, yang berisi muatan info-info atau fakta-fakta seputar rokok.

"Video game dinilai relevan menjadi media edukasi kekinian. Mengingat jumlah remaja yang bermain video game semakin meningkat. Video game sebagai media edukasi telah banyak dikembangkan di luar negeri dan menunjukkan hasil yang positif," jelas Ketua tim pengembang gim, Sigit Mulyono, Sabtu (9/11).

Menurut Sigit, remaja masa kini merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang bersama teknologi. Sehingga, sulit terpisah dari gawai. Pengembangan gim ini bertujuan untuk mengisi waktu bermain remaja yang biasanya tersita untuk gim komersil, menuju gim edukasi antirokok.

"Kita melihat ini sebagai peluang tingkatkan pengetahuan dan mengubah persepsi remaja mengenai rokok. Selama ini iklan rokok berikan simbolisasi, merokok itu keren, petualang, ciri pria dewasa, dan diidolai para wanita. Padahal kita tahu bahwa hal itu tidak benar," jelasnya.

Sehingga, jelas Sigit, gim diciptakan sebagai kontra promosi untuk memberikan pengetahuan dan persepsi yang benar, dengan pendekatan yang tidak mengancam dan relevan dengan remaja masa kini. Menurutnya, konsep dalam gim turut mempromosikan budaya Nusantara yang mewakili Papua, Surabaya, Pontianak, Jambi, Bali, Jakarta, dan Bukittinggi Sumatra Barat.

"Karakter utamanya juga diambil dari tokoh Indonesia seperti Si Pitung, dan Jaka Tingkir. Pokoknya dijamin seru. Musiknya juga menggunakan instrumen daerah," kata Sigit.

Sigit menyebut, uji coba telah dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Hasilnya, respon dari murid-murid di UPTD SMPN 2 Depok sangat antusias untuk terlibat. Sehingga, mendukung gim dapat terus dikembangkan dan diterapkan di tengah masyarakat.

Diketahui, prevalensi perokok di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data dari Southest Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) menyebutkan, Indonesia berada di posisi tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah perokok mencapai 65,19 juta jiwa. Di samping itu, prevalensi perokok muda juga semakin meningkat.

Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan, kenaikan jumlah perokok remaja dari angka 53 persen pada tahun 2012, menjadi 55 persen pada tahun 2017. Selain itu, terjadi pula tren pergeseran usia merokok semakin dini, dari sebelumnya di usia SMP menjadi usia SD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement