Jumat 08 Nov 2019 01:29 WIB

Menristek Dorong Dunia Usaha Kembangkan Model Bisnis Baru

Hal ini sebagai bentuk transformasi dan upaya adaptif terhadap kemajuan digital.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro usai beortemu dengan pengusaha, di Gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro usai beortemu dengan pengusaha, di Gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mendorong dunia usaha mengembangkan model bisnis baru. Hal ini sebagai bentuk transformasi dan upaya adaptif terhadap kemajuan digital.

"Pemenang adalah dunia usaha yang cepat adaptif dan melakukan transformasi sesegera mungkin ketika dunia yang dihadapi sudah berbeda sama sekali dengan apa yang mereka bayangkan ketika perusahaan tersebut didirikan," kata Bambang dalam acara Indonesia Business Award dengan tema "Business Transformation for Excellence Performance" di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (6/11).

Baca Juga

Pada revolusi industri 4.0, dunia usaha akan menghadapi tantangan besar di mana perkembangan digital sudah dan akan diterapkan seluruhnya dalam seluruh dunia industri. Kemudian, melanjutkan bisnis proses baru berbasis digital menghasilkan produk berkualitas serta mencapai produktivitas yang tinggi.

"Jadi bagian dari transformasi tadi, mau tidak mau bapak ibu harus bisa pertama menciptakan model bisnis baru yang lebih sesuai dengan kemajuan zaman, lebih sesuai dengan revolusi industri ke empat," ujarnya.

Jika sudah berhasil menciptakan suatu proses atau model bisnis baru, maka harus bisa menerapkannya di seluruh jajaran di perusahaaan dan juga bisa menjual ide bisnis ke pasar. Karena itu, diperlukan kreativitas dalam menciptakan model baru tapi juga kemampuan dalam menerapkan model bisnis tersebut.

"Ke depan pemanfaatan teknologi itu bukan lagi opsional justru menjadi mandatory, keharusan. Tanpa teknologi perusahaan bapak ibu tidak bisa survive," tutur Bambang.

Dia mendorong badan usaha baik milik negara maupun swasta untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menjalankan bisnisnya dan mendukung terciptanya iklim usaha, iklim kerja dan iklim inovasi yang kondusif di Indonesia. "Salah satu pokok penting dalam berusaha adalah kemampuan berinovasi yang sangat diperlukan untuk membangun daya saing," katanya.

Pada era revolusi industri 4.0, dunia usaha harus memicu inovasi yang lebih intensif lagi dan memanfaatkan kemajuan teknologi secara optimal untuk peningkatan produktivitas. "Inovasi yang kita harapkan menciptakan terobosan di dalam menjalankan kegiatan usaha di Indonesia dan meningkatkan ekonomi Indonesia secara menyeluruh," ujar Bambang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement