Jumat 08 Nov 2019 00:22 WIB

Alat Penurun Temperatur Ban UMM Raih Penghargaan di Jerman

Inovasi teknologi bernama Tyrender tersebut berhasil mendapatkan medali perunggu

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Kampus UMM di Malang.
Foto: afifah07.student.umm.ac.id
Kampus UMM di Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Alat penurun temperatur ban mobil pengangkut barang besutan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Haryo Widya Darmawan, kembali menyabet prestasi gemilang. Inovasi teknologi bernama Tyrender tersebut berhasil mendapatkan medali perunggu di iENA International Trade Fair Ideas Inventions New Products 2019 di Messe Nürnberg, Jerman.

Haryo menceritakan, karyanya mendapat pujian dari para juri yang berasal dari berbagai elemen. Tak hanya dari para engineer tapi juga dunia industri. Smart Tyrender dianggap benar-benar dapat menghemat pengeluaran perusahaan terkait suku cadang dan periodik penggantian ban.

“Beberapa pengusaha Jerman yang memiliki usaha pengangkutan barang di Indonesia tertarik dan ingin mendiskusikan karya saya lebih lanjut ke depan,” tutur mahasiswa asal Ujung Pandang ini.

Sebelumnya, Tyrender sempat dipamerkan di Seoul International Invention Fair Korea Selatan. Di kesempatan itu, karyanya lagi-lagi menuai pujian dari berbagai kalangan. Bahkan, berhasil meraih medali perak dan Special Award of Association Polish Inventors and Rationalizers di Seoul International Invention Fair (SIIF) 2018 Korea Selatan.

"Perncapaian di Korea Selatan itu membawa saya lebih bersemangat mengikuti kontes yang lebih tinggi," tegas Haryo dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Kamis (7/11).

Setelah capaian di Korea Selatan, Haryo menyempurnakan Tyrender dengan menambahkan fitur pembaca temperatur lingkungan. Dengan fitur tersebut, mahasiswa Teknik Mesin ini menyematkan kata “smart” pada gagasannya. Dari sini, alatnya bertransformasi menjadi Smart Tyrender.

Smart Tyrender secara otomatis akan menyemprotkan air ketika temperatur ban melebihi ambang batas suhu maksimal. Dengan demikian, usia ban dapat berumur lebih lama. Smart Tyrender juga memiliki fitur unggul berupa penyesuaian kecepatan kendaraan, manajemen daya yang cerdas dan pasokan.

"Bobot kendaraan serta perubahan iklim juga dapat bekerja secara otomatis,” ungkap Haryo.

iENA 2019 ini menjadi kali pertama Haryo menginjakkan kakinya di negeri seribu inovasi teknologi itu. Selama persiapan menuju iENA 2019 di Jerman, Haryo dibimbing langsung oleh Moh. Jufri. Bersamanya, Haryo mengaplikasikan berbagai fitur baru yang hendak diterapkan dalam Smart Tyrendernya.

Haryo mengaku, penghargaan yang diperoleh harus dibayar dengan usaha yang gigih. Ia mengurangi waktu tidur demi mengulik lebih dalam Smart Tyrender besutannya. Kedisiplinan yang tinggi juga menjadi salah satu kunci bagi anak pasangan Agus Purwanto dan Dwi Astuti ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement