Jumat 15 Nov 2019 10:07 WIB

Menwa Diminta Aktif Jaga Iklim Keamanan Kampus

Kehidupan kampus rawan terpapar paham dan pemikiran di luar NKRI.

Pendidikan Kebangsaan Bela Negara dengan peserta anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) di Kota Wisata Batu Malang, Jawa Timur).
Foto: mpr
Pendidikan Kebangsaan Bela Negara dengan peserta anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) di Kota Wisata Batu Malang, Jawa Timur).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wakil Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Maward Yahya mengatakan Resimen Mahasiswa Mahawijaya harus selalu aktif menjaga iklim keamanan kampus sesuai dengan peran dan fungsinya.

Dia menambahkan, kehidupan kampus rawan terpapar paham dan pemikiran di luar NKRI saat menerima Kepala Kanwil Kementerian Pertahanan Sumsel Kolonel Infantri Jefri Buang bersama Komandan Resimen Mahasiswa Mahawijaya Sumsel Rano Karno di Palembang.

Baca Juga

"Menwa Mahawijaya yang anggotanya adalah para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi bisa ikut serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam wawasan NKRI. Juga adik-adik Menwa diharapkan dapat menjaga, memantau, serta mengamati iklim kehidupan kampus," ujar dia, Rabu (6/11).

Maward mengatakan, saat ini suasana dan kehidupan kampus mudah terpapar pemahaman dan pemikiran yang berseberangan dengan NKRI. Perang saat ini bukan lagi dengan mengangkat senjata, melainkan perang informasi dan paham.

Menwa dengan berbagai kegiatannya dapat mengajak rekan mahasiswa lainnya dalam kegiatan yang lebih positif, memberikan masukan, dan arahan kepada rekan di kampus lainnya. Dia juga meminta Menwa menjaga etika sebagai jati diri mahasiswa yang berpendidikan.

Pemprov Sumsel mendukung rencana pelaksanaan pendidikan dasar yang akan dilakukan Menwa Mahawijaya pada 20 November mendatang. Hal ini karena kegiatan Menwa tidak lain untuk membekali diri dalam wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.

Komandan Menwa Mahawijaya Rano Karno mengatakan, pendidikan dasar (diksar) merupakan kegiatan rutin kaderisasi yang dilaksanakan bagi kader Menwa untuk pembinaan. "Diksar angkatan ke-29 ini dikuti 120 orang berasal dari 11 perguruan tinggi. Sementara, sebelumnya sudah ada 255 orang yang telah ikut diksar dan pendidikan pendahuluan bela negara," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement