Senin 04 Nov 2019 18:55 WIB

Kenang Afridza, Keluarga Berniat Buka Kafe Museum

Museum akan berisi barang dan trofi kemenangan yang pernah diperoleh Afridza.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Pembalap Indonesia, Afridza Syach (tengah), dalam laga Astra Honda Racing Team di Sirkuit Sepang, Agustus 2019.
Foto: Instagram @afridzasyach
Pembalap Indonesia, Afridza Syach (tengah), dalam laga Astra Honda Racing Team di Sirkuit Sepang, Agustus 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepergian pembalap motor Indonesia asal Tasikmalaya, Afridza Munandar, telah diikhlaskan oleh pihak keluarga. Bahkan, pihak keluarga berencana meneruskan keinginan lelaki berusia 20 tahun itu.

Ayah Afridza, Irwan Munandar mengatakan, sebelum meninggal Afridza sempat memiliki keinginan untuk membuka kafe. Kafe itu dibangun agar teman-temannya berkumpul.

Baca Juga

Ia mengatakan, pihak keluarga akan meneruskan keinginan Afridza. "Kita ingin buka kafe sekaligus buat museum yang memamerkan barang-barang dan trofi Afridza. Kita ingin merealisasikan cita-citanya," kata dia, Senin (4/11).

Afridza merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Irwan Munandar dan Ersa Maya Sriwenda. Selain Afridza, salah satu adiknya juga sudah mulai menunjukkan bakat di dunia balap motor.

Namun, Irwan mengatakan, untuk saat ini istrinya masih melarang anak-anaknya untuk kembali balap motor. "Masih trauma untuk saat ini," kata dia.

Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, pihaknya sangat kehiangan atas kepergian pembalap berusia 20 tahun itu. Apalagi, Afridza merupakan atlet kebanggan bangsa Indonesia, Jawa Barat dan tentunya, Kota Tasikmalaya.

"Banyak prestasi yang telah diraih dan ditorehkan almarhum, khususnya dalam balapan motor," kata dia di rumah duka, Ahad sore.

Ia mengatakan, Afridza telah mengharumkan bangsa Indonesia di kancah dunia. Karena itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya ikut merasa kehilangan dan berduka atas kepergian putra Kota Tasikmalaya itu.

Dalam kesempatan itu, Budi juga berpesan kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan agar bisa bersabar dalam menghadapi musibah dan mengikhlaskan kepergian Afridza. "Kita harus menerima takdir dari Allah. Semoga almarhum diterima di sisi Allah," kata dia.

Budi berharap, prestasi yang telah ditorehkan Afridza bisa menular ke generasi muda. Ia pun menginginkan hadirnya  generasi baru Kota Tasikmalaya yang bisa menggantikan Apridza, yang bisa berprestasi di kancah internasional.

"Saya berharap ada Afridza-Afridza baru asal kota Tasikmalaya yang bisa menggantikan almarhum," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement