Ahad 03 Nov 2019 17:46 WIB

Pengurangan Pajak Moge Bisa Dongkrak Penjualan

Dua tahun lagi, pajak motor gede (moge) akan dipangkas hingga 95 persen.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Nora Azizah
Komunitas 'motor gede' melintas dengan membawa Bendera Merah Putih saat Parade Merah Putih Indonesia Damai di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/10/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Komunitas 'motor gede' melintas dengan membawa Bendera Merah Putih saat Parade Merah Putih Indonesia Damai di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moter gede (moge) dengan kapasitas mesin di atas 500 cc dikenal dengan harga yang selangit. Salah satu hal yang berkontribusi dalam pembengkakan harga adalah adanya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 125 persen.

Tapi, dua tahun lagi, besaran pajak PPnBM untuk moge akan dipangkas jadi 95 persen. Hal ini pun disambut positif oleh BMW Motorrad yang merupakan salah satu pabrikan yang menawarkan produk moge di Indonesia.

CEO BMW Motorrad Indonesia, Joe Frans berharap semoga hal ini mampu mendongkrak penjualan moge di Indonesia. “Otomatis hal ini akan membuat harga moge jadi lebih terjangkau. Dengan begitu, masyarakat akan lebih dimudahkan dalam membeli moge,” kata Joe Frans kepada Republika, belum lama ini.

Tapi, ia menyampaikan bahwa saat ini belum bisa dipastikan besaran penurunan harga setelah pemangkasan pajak itu berlaku. Mengingat, kebijakan itu baru berlaku pada dua tahun lagi.

“Berapa harganya kita belum dapat pastikan. Karena instumen penentu harga bukan hanya pajak tapj juga ada soal niali tukar, inflasi dan lain-lain,” ujarnya.

Saat ini, harga moge BMW yang ditawakan di Indonesia dipatok dengan harga mulai dari sekitar Rp 495 juta hingga Rp 1,2 miliar. Sedangkan produk dibawah 500 cc ditawarkan dengan harga sekitar Rp 116 juta hingga 279 juta.

Ia mengaku, sejak BMW Motorrad dihadirkan di Indonesia pada 2016, penjualanya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Menurutnya, tahun ini, penjualanya meningkat hingga 500 persen dibandingkan pada penjualan 2016.

Dengan adanya angin segar soal pajak ini, ia pun optimistis penjualan akan terus terdongkrak. Apalagi, BMW juga akan terus melakukan perluasan jaringan. Menurutnya, saat ini BMW Motorrad telah memiliki tiga buah dealer, dalam jangka menengah, BMW pun akan kembali menambaj tiga buah dealer.

Soal komposisi pasar saat ini, ia menyampaikan bahwa produk yang paling banyak dilirik adalah produk di bawah 500cc. Jika nanti pemangkasan pajak telah diterapkan, maka tentu hal ini juga akan berpengaruh terhadap komposisi pasar terutama pada produk di atas 500 cc.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement