Sabtu 02 Nov 2019 09:57 WIB

Pengamat: Sistematisasi Big Data Perlu untuk Pendidikan

Namun big data perlu infrastruktur seperti listrik dan jaringan internet.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim
Foto: AP/Dita Alangkara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk lebih banyak memanfaatkan kemajuan teknologi dalam sistem pendidikan saat ini. Pengamat Pendidikan Doni Koesoema menilai, teknologi bisa membantu mempermudah banyak hal dalam pembelajaran. Namun infrastruktur harus ada, seperti listrik dan jaringan internet.

"Saya rasa Mendikbud perlu mensistematisasi big data pendidikan nasional agar terintegrasi dan mudah dikelola sebagai bagian kinerja pendidikan. Saat ini pangkalan data kita belum terintegrasi dengam baik," ujar Doni Kusuma kepada Republika.co.id, Jumat (1/11).

Baca Juga

Dia menjelaskan, kurikulum selalu terkait dengan profil lulusan yaitu gambaran kompetensi lulusan yang diharapkan, isi materi pelajaran, struktur kurikulum termasuk jenis mata pelajaran, alokasi waktu, proses pengajaran dan sistem penilaian.

Adanya perubahan pada sistem kurikulum juga harus turut menyelaraskan kompetensi guru, buku teks, hingga cara mengajar. "Perubahan ini harus dilakukan simultan secara bersama-sama, guru iya, kurikulum juga iya. Jadi akan mengubah banyak hal," kata Doni.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar Mendikbud yang baru dapat mengoneksikan pendidikan dengan kebutuhan ketrampilan di industri. Jokowi menilai, kemajuan teknologi saat ini berpotensi menggeser sejumlah bidang pekerjaan tertentu lantaran tergantikan oleh otomatisasi mesin.

Meski begitu, kemajuan teknologi juga membuka bidang lapangan kerja baru yang sebelumnya justru belum muncul."Ada pergeseran pekerjaan. Tapi teknologi bukan hanya membuat job loss, tapi juga peluang berupa job gain. Penyesuaian kurikulum besar-besaran harus kita lakukan," jelas Jokowi dalam sambutan rapat terbatas, Kamis (31/10).

Sementara itu, Mendikbud menyatakan bahwa pengembangan teknologi dalam pendidikan akan menjadi salah satu fokus dalam programnya. Namun ia memastikan adanya teknologi tidak akan menggantikan tugas guru, namun untuk memudahkan melaksanakan tugas dengan baik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement