Kamis 31 Oct 2019 08:13 WIB

Ikut Sukseskan Pemilu, UMY Raih Penghargaan dari Bawaslu

UMY berhasil membuat program inovasi pencegahan politik uang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
UMY
Foto: Yusuf Assidiq
UMY

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meraih penghargaan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam ajang Bawaslu Award, 25 Oktober kemarin. Kategori yang diraih yakni Mitra Kontribusi Strategis Bawaslu.

Selain kategori tersebut, ada dua kategori lainnya yang diberikan kepada dosen Ilmu Pemerintahan UMY, Bambang Eka Cahya Widodo yakni kategori Membangun Organisasi Bawaslu RI dan sebagai Inisiator Gerakan Anti Politik Uang melalui Program Desa Anti Politik Uang (APU).

Bambang mengatakan, penghargaan ini diberikan karena berhasil membuat program inovasi pencegahan politik uang. Yang mana, gagasan tersebut dinilai sebagai progres yang baik dalam mengedukasi masyarakat.

"Khusunya masyarakat desa yang masih sangat rawan sekali dimanfaatkan sebagai objek penyebaran politik uang oleh calon legislatif atau presiden," kata Bambang dalam keterangan resminya, belum lama ini.

Melalui berbagai program pencegahan politik uang yang dilakukan, masyarakat sadar akan hal tersebut. Sebab, katanya, politik uang tersebut dapat merusak demokrasi Indonesia.

"Jadi, kalau dari masyarakatnya sendiri sudah sadar akan hal itu, maka dapat dipastikan masyarakat sendiri yang akan menolak adanya praktik politik uang," ujarnya.

Bahkan, dengan adanya kesadaran, masyarakat sendiri yang akan menindak langsung jika ditemukannya politik uang. Untuk itu, edukasi terkait politik uang ini sangat diperlukan.

"Kami tidak mau masyarakat menjadi budak yang hanya bisa disetir melalui politik uang. Criticism citizen adalah hal yang ingin kami bentuk di masyarakat,“ jelasnya.

Ia pun menyebut, hal tersebut merupakan bagian dalm dakwah dibidang politik. Hal ini tentu sesuai dengan visi misi Muhammadiyah.

“Muhammadiyah adalah integritas UMY dan ini merupakan perjuangan dakwah kita dalam bidang politik. Ini bukan tugas yang mudah, karena orang baik yang memperjuangkan kebenaran di bidang politik pasti banyak musuhnya,“ tambahnya.

Sebagai Mitra Kontribusi Strategis Bawaslu dalam Pemilu serentak 2019 lalu, UMY ikut mendukung terlaksananya Pemilu aman, damai dan bersih. UMY, kata Bambang, berkomitmen untuk aktif dalam program pengawasan Pemilu melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik. Dalam program ini, 186 mahasiswa dikirim ke 22 desa. Yakni, tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul dan Yogyakarta.

"Mulai dari 25 Maret sampai 24 April 2019, mahasiswa KKN terjun ke masyarakat guna mendukung kelancaran Pemilu Legislatif dan Capres Cawapres 2019," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement