Kamis 31 Oct 2019 09:03 WIB

Kampus di Jatim Diminta Bantu Dongkrak IPM

IPM di Jatim saat ini masih terendah se-Jawa yakni posisi ke-15 dari 34 provinsi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Indeks Pembangunan Manusia
Foto: blogspot.com
Indeks Pembangunan Manusia

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) meminta kampus turut mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dorongan ini untuk menguatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, IPM di daerahnya saat ini masih terendah se-Jawa. Jatim hanya dapat menduduki posisi ke-15 dari 34 provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, Pemprov Jatim perlu melakukan sejumlah upaya.

"Adalah dengan membangun komitmen bersama dengan kabupaten/kota serta support perguruan tinggi," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, upaya komitmen bersama dapat dilakukan dengan mengoptimalkan anggaran. Dalam hal ini kabupaten/kota harus melaksanakan program Kejar Paket B dan C. Sementara pada perguruan tinggi melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswanya.

Khofifah mengutarakan saat ini pihaknya memang tengah memprioritaskan peningkatan sektor pendidikan. Pasalnya, rata-rata lama sekolah di Jatim saat ini masih 7,34 tahun. Hal ini berarti setara dengan SMP kelas dua semester satu yang kemudian berhenti sekolah.

"Kami berharap ada bapak atau ibu asuh dari perguruan tinggi negeri dan swasta baik umum maupun agama untuk melakukan pendampingan, khususnya melalui kuliah kerja nyata," jelasnya.

Selain itu, Khofifah juga mendorong berbagai instansi untuk merumuskan berbagai kebijakan secara bersama dalam peningkatan IPM. "Mulai dari BPS, Bappenas dan beberapa tenaga ahli untuk mencari formula dan mengintervensi dengan tingkat presisi yang signifikan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement