Rabu 23 Oct 2019 16:34 WIB

Mendikbud Nadiem Yakin Bisa Selesaikan Tantangan Pendidikan

Nadiem menyebut tantangan utamanya adalah besarnya skala pendidikan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Thoudy Badai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat acara lepas jabatan Kemendikbud di Garaha Utama Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengaku mempunyai tantangan tersendiri untuk nasib pendidikan Indonesia ke depannya yaitu besarnya skala pendidikan. Ia yakin dan optimistis semua bisa diselesaikan dengan gotong royong dan terus belajar terkait pendidikan.

"Tantangan utamanya adalah besarnya skala pendidikan. Kami punya sistem empat pendidikan terbesar di dunia, 300 ribu sekolah, jumlah murid, jumlah guru dan jumlah pemerintah daerah. Semuanya tersebar di Kepulauan Indonesia," katanya kepada wartawan di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan dalam tantangan skala pendidikan sudah pasti peran teknologi akan terlibat. Dalam bentuk seperti apa ia mengaku belum mengetahui karena yang terpenting saat ini dimulai bukan dari aksi tetapi dari belajar terlebih dahulu dari semua stakeholder yang ada.

Maka dari itu, kata dia, langkah awal baiknya belajar terkait kondisi lapangan seperti apa. Bagaimana kondisi sekolah, kondisi murid itu seperti apa serta administrasi dan birokrasi seperti apa. "Dari situ kami temukan solusi dari teknologi maupun non tekno yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan," kata dia.

Sementara itu, ia belum bisa berkomentar terkait para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menilai ada sesuatu yang belum terserap baik di Kemendikbud. Tetapi ia yakin optimasi dari budget Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dana pusat maupun dana luar itu penting sekali dan harus memastikan semua jalan dengan lancar baik dari segi pengeluaran dan pendapatan untuk Kemendikbud.

Lalu, Nadiem mengaku belum memiliki terobosan baru untuk kedepannya. Tetapi ia ingin generasi milenial dan teknologi harus memiliki perubahan. Nadiem menambahkan akan fokus pada sistem pendidikan Indonesia dengan sistem yang berkarakter, berdasarkan kompetensi, dan bukan hanya informasi saja tapi harus ada kemampuan. "Dan tentunya salah satu prinsip utama lain adalah gotong royong dan kolaborasi. Dari semua stakeholder, semua harus terlibat. Saya akan terus belajar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement