Rabu 23 Oct 2019 13:28 WIB

Kabinet Baru, Amanah Baru

Kabinet baru diharapkan bisa amanah membawa rakyat kepada perubahan hakiki.

Pengenalan Kabinet Indonesia Maju. Presiden Joko Widodo bersama Wapres Maruf Amin saat mengenalan jajaran Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengenalan Kabinet Indonesia Maju. Presiden Joko Widodo bersama Wapres Maruf Amin saat mengenalan jajaran Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).

Beberapa hari ini publik dibuat penasaran dengan pemanggilan beberapa orang ke istana presiden oleh Presiden terlantik Bapak Jokowidodo. Beberapa orang diantaranya adalah Pak Pratikno, Airlangga Hartanto, Fajroel R,  Tito Karnavian, Edy Prabowo bahkan Prabowo Subianto yang merupakan Oposisi beliau. Prabowo menuturkan ke awak media bahwa dirinya diminta membantu Pak Jokowi untuk menjadi mentri di Bidang Pertahanan.

"Hari ini resmi diminta dan kami siap membantu. Saya beliau izinkan menyampaikan bahwa saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo kepada kompas.com

Baca Juga

Siapapun menteri yang akan resmi menjadi kabinet II Jokowi memikul jutaan harapan rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan kearah yang lebih baik. Mengingat kinerja kabinet sebelumnya marak dengan janji yang tak terpenuhi dan cenderuk diktator kepada rakyat terkhusus umat islam dengan membuat perpu yang seolah menyudutkan umat islam.

Rakyat yang berusaha mengembalikan kembali kepercayaannya kepada pemerintahan sang petahana berharap besar kepercayaan yang diberikan ke 2 kali ini tidak kembali dirusak atau dikhianati. Harapannya kabinet II Jokowi bisa amanah membawa rakyat kepada perubahan hakiki bukan menuruti para pemodal dengan harap materi duniawi.

Karena jabatan itu adalah amanah yang pertanggungjawabannya sangat berat disisi Allah, sebagaimana sabda Rosulullah "Jabatan kelak pada hari kiamat hanya akan menjadi penyesalan dan kehinaan, kecuali bagi orang yang dapat menunaikan kewajiban dan tanggung jawabnya" (HR Muslim)

Di era saat ini jabatan bukan lagi dipandang sebagai amanah, tapi suatu hal yang diperebutkan. Jabatan dalam pandangan mereka kadang dianggap tempat mencari materi sebanyak-banyaknya.

Wahai para pejabat yang mengurusi urusan rakyat, amanahlah. Karena jabatan itu bisa memuliakanmu atau bahkan menjerumuskanmu kedalam jahannam hingga Allah tak mau memandangmu. “Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahualambisshowab..

Pengirim: Shita Ummu Bisyarah

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement