Rabu 16 Oct 2019 17:59 WIB

UMM Jadi Tuan Rumah Konferensi Cisco Networking Academy

Ini akan berisi informasi terkini seputar teknologi dan kurikulum sertifikasi Cisco.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Cisco
Foto: Flickr
Cisco

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan menjadi tuan rumah gelaran nasional, Cisco Networking Academy Conference 2019. Kegiatan tahunan ini akan dilaksanakan pada 17 hingga 18 Oktober 2019.

Ketua pelaksana UMM, Mahar Faiqurahman, mengatakan agenda Cisco Networking Academy Conference 2019 ini akan berisi informasi terkini seputar teknologi dan kurikulum sertifikasi Cisco. "Cisco, sebuah perusahaan telekomunikasi multinasional yang berpusat di San Jose, Amerika Serikat,” ungkap Mahar.

Baca Juga

Acara akan dihadiri Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Basuki Yusuf Iskandar. Basuki hadir memberi pidato kunci dengan materi “Digital Talent for Industry 4.0".  Selain dari Cisco, juga diundang para pemateri ahli dari berbagai universitas dan lembaga lainnya.

Menurut Mahar, Cisco pada dasarny memiliki dua bidang usaha. Pertama, bidang pembuatan hardware dan software yang berhubungan dengan jaringan komputer. Kemudian yang kedua di bidang pendidikan yaitu dengan Cisco Networking Academy (CNA). Cisco mengeluarkan sertifikat profesional Information Technology (IT) dalam bidang jaringan sebagai legitimasi bahwa seseorang kompeten dalam konfigurasi perangkat jaringan.

Sebagai salah satu member, UMM mengadopsi kurikulum Cisco Networking Akademi di dalam matakuliahnya. “Karena pertumbuhan komunitas IT di Malang cukup pesat, beberapa waktu lalu kita dihubungi oleh panitia pusat Cisco System untuk menjadi tuan rumah acara ini. Selain itu, terdapat member lain yang terdapat di kota Malang yakni Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Malang,” lanjut Mahar.

Menurut Mahar, terdapat ratusan member Cisco yang tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Setiap member memiliki instruktur yang secara aktif melakukan pelatihan serta memberikan sertifikasi kepada siswa dan mahasiswa. Dampak positifnya, mereka bisa menyisipkan materi-materi untuk sertifikasi kompetensi yang nantinya akan berguna bagi lulusan terutama dalam bidang IT.

"Lulusan bisa lebih kompeten di level lokal akademi di Indonesia, baik itu perguruan tinggi maupun SMK," tambahnya, dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement