Kamis 17 Oct 2019 16:34 WIB

Penerima Insan UGM Berprestasi Diminta Jadi Agen Perubahan

Prestasi merupakan hasil sinergi, bukan diri sendiri.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Malam penganugerahan Insan UGM Berprestasi 2019.
Foto: Wahyu Suryana.
Malam penganugerahan Insan UGM Berprestasi 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali menggelar penghargaan Insan UGM Berprestasi. Tahun ini, penghargaan diberikan kepada 112 insan-insan UGM mulai dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni.

Rektor UGM, Panut Mulyono mengatakan, penghargaan ini tidak akan memiliki arti apa-apa jika diukur secara materi. Tapi, ia justru merasa penghargaan ini bermakna bagi UGM itu sendiri.

Sebab, prestasi-prestasi yang telah ditorehkan dan dilahirkan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni merupakan kebanggaan UGM. Tapi, sekaligus menjadi kontribusi bagi kemajuan banga dan negara.

"Sebab, prestasi tidak dapat datang dengan sendirinya begitu saja, tapi hasil kerja keras, ketekunan, doa, serta usaha luar biasa," kata Panut, di Balairung UGM, Rabu (16/10) malam.

Selain itu, ia mengingatkan, apapun kesuksesan yang telah diraih,  tidak bisa melupakan orang-orang yang ada di belakangnya. Itu pula yang membuktikan prestasi merupakan hasil sinergi, bukan diri sendiri.

Panut berharap, tahun depan semakin banyak unit-unit akan muncul sebagai insan-insan UGM yang lebih berprestasi. Setidaknya, bisa melahirkan lebih banyak kontribusi bagi bangsa dan negara.

"Jadilah saudara-saudara agen perubahan di unit masing-masing, tunjukkan kepada rekan-rekan Anda kita bisa berprestasi," ujar Panut.

photo
Direktur SDM dan Umum Pelindo 1 M. Hamied Wijaya saat di wawancarai Republika, Jakarta,Senin (22/7).

Direktur SDM dan Umum Pelindo 1 itu jadi salah satu yang dirasa mampu membawa nama baik UGM dan memberi kontribusi memajukan bangsa.

Hamied menjadi satu dari 112 penerima peghargaan yang rutin diberikan tiap tahun tersebut. Melalui inovasi-inovasi yang dilahirkan, Hamied dinilai mampu memberi kontribusi nyata yang positif kepada Indonesia.

Sejak 2014, Hamied telah membuat terobosan sistem kerja efisien dan sistematis secara digital di Pelindo 1. Pada 2019, proses kerja itu dituangkan dalam buku Transformasi SDM Berbasis Digital di Pelindo 1.

Ditemui di sela-sela malam pengenugerahan, Hamied mengatakan, sistem ini dibangun April-November 2014. Lalu, diaplikasikan mulai 1 Januari 2015, percobaan selama tiga bulan dan setelah itu sistem dijalankan.

"Awalnya kaget semuanya, mengisi itu malas, tidak mau, padahal sudah dijelaskan jika mengisi rencana kerja bulanan dan targetnya tercapai, maka tunjangannya akan naik tinggi," kata Hamied, Rabu (16/10).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement