Sabtu 19 Oct 2019 08:15 WIB

Menpar: SBM ITB Terapkan Kurikulum Standar Internasional

Lebih dari 50 persen lulusan SBM ITB itu memilih berkarir.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Menpar saat menghadiri kegiatan malam syukuran Wisuda SBM ITB bertajuk Graduations Night di Hotel Continental, Kota Bandung, Kamis malam (17/10).
Foto: Foto: Istimewa
Menpar saat menghadiri kegiatan malam syukuran Wisuda SBM ITB bertajuk Graduations Night di Hotel Continental, Kota Bandung, Kamis malam (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - - Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief  Yahya mengatakan, Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) merupakan perguruan tinggi terbaik. Terutama pendidikan enterperneurship.

Hal itulah yang menjadi salah satu alasan dirinya untuk menyekolahkan ketiga anaknya  di kampus yang terletak di jalan Ganesha Kota Bandung tersebut.

 "Menurut saya untuk sekolah manajemen, SBM ITB yang terbaik," ujar Menpar saat menghadiri kegiatan malam syukuran Wisuda SBM ITB bertajuk Graduations Night di Hotel Continental, Kota Bandung, Kamis malam (17/10).

Arief juga menilai, kurikulum SBM ITB sudah nenerapkan standar global sehingga mampu menjawab tantangan di masa yang akan datang. "Kalau menurut pengalaman saya SBM ITB sudah menerapkan standar global," katanya

Pada kesempatan yang sama Menpar juga didaulat untuk berbagi pengalaman pada acara Graduations Night SBM ITB, memberikan inspirasi bagi kalangan anak muda, lulusan atau wisudawan/ wisudawati. 

Arief mengatakan, lebih dari 50 persen lulusan SBM ITB itu memilih berkarir menjadi enterpreneur. 

"Kalau zaman saya dulu kan, sudah lulus mau jadi pegawai negeri atau BUMN. Kalau anak SBM ITB enggak, lebih ke enterpreneurshipnya yang kuat," paparnya.

Bahkan, kata dia, ia sempat meminta Sekolah Tinggi Pariwisata (NHI) Bandung dibawah naungan Kementerian Pariwisata RI (Kemenpar) untuk menjalin kerja sama dengan SBM ITB. Kerja sama kedua isntitusi pendidikan tersebut meliputi  kurikukum kewirausahaan dan menciptakan inkubasi bisnis.

"Untuk kurikulum kewirausahaan SBM ITB sudah menjalin kerjasama dengan STP NHI Bandung. Sedangkan untuk inkubasi bisnis akan kita jajaki bersama," katanya.

Arief berpesan, bagi lulusan SBM ITB untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship karena selama ini dinilai kurang maksimal. Selanjutnya, harus mampu menentukan sektor unggulan untuk meningkatkan perekonomian tanah air.

"Itu yang sering ditanyakan oleh pak Presiden untuk meningkatkan perekonomian bangsa," katanya

Sementara menurut Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, Dr. Sudarso Kaderi Wiryono, wisuda SBM ITB kali ini merupakan wisuda terbanyak karena di ikuti oleh ratusan wisudawan dari berbagai strata. 

"Hari ini Kami mewisuda 720 wisudawan dari mulai S1, S2 dan S3 dan ini menjadi wisuda terbanyak," ujar Sudarso.

Selain dengan jumlah terbanyak, kata dia, ada hal yang menarik yaitu dari 250 mahasiswa prodi Sarjana Manajemen, 116 diantaranya nya berhasil mencapai cum laude. Begitu juga, dari prodi MBA Bandung dimana dari 265 yang diwisuda, 60 di antaranya mendapat cum laude. 

"Sedangkan dari 3 mahasiswa program DSM ketiga-tiganya mendapat predikat Cum laude" katanya.

Sudarso mengatakan, sebagai sekolah bisnis dan manajemen, tentunya para lulusannya terutama dari prodi kewirausahaan sudah dirancang untuk menjadi seorang entrepreneur dan sebagian besar memang sudah memiliki usaha (bisnis sendiri). 

"Mereka sudah mengikuti inkubator bisnis jadi setelah lulus akan mengembangkan bisnisnya," katanya.

Saat ditanya mengenai tantangan dari para lulusan SBM ITB ini di era industri 4.0, menurut Sudarso, bahwa para lulusan dari SBM ITB sudah dibekali dengan sejumlah sertifikasi seperti dibidang manajemen risiko, analis keuangan dan sejumlah sertifikasi lainnya. "Untuk sertifikasi ini kami menggandeng asosiasi sertifikasi," katanya.

Sudarso mengatakan, untuk serapan dari para lulusan SBM ITB, 70 persen setelah lulus dalam rentang waktu 1 sampai 3 bulan. Mereka langsung di serap oleh sejumlah industri disamping tentunya ada juga yang membuka bisnisnya sendiri. Untuk sisanya terutama yang dari Strata 1, ada yang kembali melanjutkan sekolah untuk meraih master. 

"Bahkan sekitar 5 persen mahasiswa SBM ITB sebelum lulus sudah direkrut oleh perusahaan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement