Senin 14 Oct 2019 14:26 WIB

Zaman Sekarang Menulis Buku Lebih Mudah

Kegiatan Menulis Buku itu Mudah digelar Dompet Dhuafa Kaltim bekerja sama dengan Kamp

Kegiatan “Writing Class” diadakan oleh Dompet Dhuafa Kaltim bekerja sama dengan Kampoeng Literasi Balikpapan, dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) An-Nisa.
Foto: Syaiful Anshor
Kegiatan “Writing Class” diadakan oleh Dompet Dhuafa Kaltim bekerja sama dengan Kampoeng Literasi Balikpapan, dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) An-Nisa.

REPUBLIKA.CO.ID, Menerbitkan buku kini relatif lebih mudah. Tidak seperti zaman dulu. Jumlah penerbit lebih banyak. Selain menggunakan penerbit mayor, penulis juga bisa menerbitkan karyanya sendiri dengan cara indi. Apalagi, dibantu dengan media sosial. Penulis bisa lebih mudah mempromosikan dan menjual karya-karyanya secara bebas, dan luas.

Hal itu disampaikan Syaiful Anshor dalam pelatihan kepenulisan bertajuk “Menulis Buku itu Mudah” di Kampoeng Literasi, Balikpapan Sabtu, 12 November. Penulis buku-buku motivasi islami ini menambahkan, penulis yang memiliki jumlah follower banyak di media sosial, seperti facebook, Instagram, dan lainnya lebih mudah menjual karyanya dan berpotensi laris.

Namun, kata dia, untuk mendapatkan jumlah follower yang banyak tidak mudah. Butuh waktu, serta karya yang unik, dan menarik. Penulis harus memberikan tulisan-tulisan menarik hingga dapat membuat para pengguna media sosial tertarik, lalu  mem-follow, dan memberikan feedback.    

“Penulis seperti Ahmad Rifai Rif’an, Salim A Fillah, Habiburrahman El-Shirazy, dan lainnya selain karena karyanya yang bagus, dan menarik, dengan memiliki jumlah follower banyak, sangat mudah untuk menjadikan karyanya laris-manis,” tambah penulis buku “Sahabat, Ajak Aku ke Surga” yang diterbitkan Quanta Emk, dan “Lima Mutiara Kehidupan” yang baru saja terbit.

Selain untuk mengenalkan karya ke masyarakat, penulis juga bisa melakukan riset secara mudah di internet. Salah satunya dengan mencari tema, data, dan pembahasan yang sedang digandrungi masyarakat. Dari situ, penulis bisa menjadikan tema itu sebagai ide untuk menulis buku. Kemudahan itulah yang menurutnya harus dimanfaatkan oleh para calon atau penulis buku.

Kegiatan “Writing Class” ini diadakan oleh Dompet Dhuafa Kaltim bekerja sama dengan Kampoeng Literasi Balikpapan, dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) An-Nisa. Bertempat di ruang TBM An-Nisa di Jalan Gajah Mada No.19 RT 9 Klandasan Ilir, Balikpapan Kota. Para peserta dari berbagai macam latar belakang ikut menghadiri acara ini.

Kegiatan literasi ini adalah yang kedua kalinya. Kegiatan pertama diadakan beberapa waktu lalu di kantor Dompet Dhuafa Kaltim. Rencananya kegiatan ini akan diadakan rutin sebulan sekali dengan tema dan pembahasan berbeda. Harapanya, dari kegiatan itu para peserta termotivasi, dan bisa menulis buku. Bagi yang tertarik bergabung bisa menghubungi kantor Dompet Dhuafa Kaltim. 

Pengirim: Syaiful Anshor

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement