Rabu 16 Oct 2019 18:21 WIB

Lomba Tata Upacara Bendera Bangkitkan Cinta Tanah Air

Kegiatan ini juga sebagai bentuk peringatan terhadap Hari Santri yang ketiga.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
 Pembukaan lomba tata upacara bendera tingkat nasional oleh Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta, Yudian Wahyudi. Kegiatan ini digelar Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPB) UIN Suka.
Foto: Dokumen.
Pembukaan lomba tata upacara bendera tingkat nasional oleh Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta, Yudian Wahyudi. Kegiatan ini digelar Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPB) UIN Suka.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPB) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta menggelar lomba tata upacara bendera tingkat nasional. Acara ini digelar sejak 16 hingga 20 Oktober 2019.

Rektor UIN Suka, Yudian Wahyudi mengatakan, kegiatan ini untuk membangkitkan kembali rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air. Sekaligus upaya menimbulkan semangat belajar sebagai implementasi ketakwaan kepada Sang Pencipta.

Selain itu, gelaran lomba ini juga sebagai bentuk tanggung jawab UIN Suka dalam melindungi generasi muda dari berbagai pengaruh buruk. Mulai dari narkoba, seks bebas, kejahatan media sosial, hingga indoktrinasi kalangan radikalisme untuk meruntuhkan pikiran kalangan muda untuk tidak mencintai NKRI.

"Kegiatan ini bermaksud menggelorakan kembali kesadaran berbangsa dan bernegara, memperteguh semangat nasionalisme dan patriotisme, semangat persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan sikap tertib, disiplin, kerja sama dan kekompakan, rasa tanggung jawab, serta kemampuan memimpin di kalangan generasi muda," kata Yudian, dalam pembukaan lomba tata upacara di UIN Suka, Rabu (16/10).

Melalui lomba tata upacara ini, ia memberikan pemahaman kepada umat Muslim bahwa hormat bendera dalam tata upacara merupakan simbul persatuan dan penghargaan terhadap NKRI. Penghargaan terhadap NKRI juga merupakan implementasi ketakwaan umat Muslim yang hidup di Indonesia.

“Jadi umat Muslim di Indonesia tidak perlu canggung melakukan penghormatan bendera Merah Putih saat upacara bendera," katanya.

Yudian juga mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk peringatan terhadap Hari Santri yang ketiga. Hari Santri, katanya, merupakan pengakuan kepahlawanan santri yang telah memberikan kontribusi terhadap kemerdekaan NKRI.

"(Lomba ini) Sebagai peneguhan kembali betapa besar peran santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hingga saat ini santri masih dituntut perannya untuk terus menjaga NKRI dari rongrongan faham radikalisme-terorisme," ujarnya.

Kegiatan lomba tata upacara pengibaran bendera tingkat nasional ini diikuti 35 regu Paskibraka pilihan perwakilan sekolah MA/SMA/SMK dari berbagai provinsi di Indonesia. Yang mana, masing-masing regu berjumlah 22 orang.

Sementara itu, Ketua PSPB UIN Suka, Badrun Alaena menjelaskan, lomba tata upacara dilaksanakan selama lima hari sejak 16 hingga 20 Oktober 2019.

Untuk dewan juri sendiri terdiri dari berbagai elemen yakni perwakilan Polda DIY, Korem 072 Pamungkas, Pangkalan Angkatan Udara (Lanud), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), Disdikpora DIY, PW Muhammadiyah DIY, dan dari UIN Suka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement