Ahad 13 Oct 2019 06:10 WIB

Rektor IPB: Pengalaman dan Pengetahuan Petani Sangat Luas

IPB University luncurkan Tani Center.

Rektor IPB, Dr Arif Satria meresmikan Tani Center.
Foto: Dok IPB
Rektor IPB, Dr Arif Satria meresmikan Tani Center.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB University, Dr Arif Satria secara resmi merilis Unit Layanan Informasi Pertanian atau Tani Center di kampus Dramaga Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/10). Kehadiran Tani Center ini diharapkan bisa menjadi ruang interaksi antara petani, civitas akademika dan para pelaku usaha yang terkait dengan pertanian. 

Dr Arif Satria menyatakan bahwa Tani Center sebagai etalase dan gerbang teknologi IPB University untuk petani di Indonesia, di mana orang-orang dapat melihat inovasi dari IPB University maupun petani. “Kita tidak mengatakan bahwa segala sesuatunya berasal dari sini, tapi ini adalah upaya kita mempertemukan  IPB University dengan seluruh petani di Indonesia untuk bisa saling belajar,” kata Arif Satria dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (12/10).

Arif percaya bahwa pengalaman dan pengetahuan dari petani-petani Indonesia sangatlah luas, dan di sinilah tugas IPB University untuk mensistemisasikannya  sehingga menjadi ilmu. Kolaborasi ini diharapkan bisa semakin memajukan pertanian Indonesia. “Tani Center akan memberi kemudahan lewat aplikasi yang akan segera diluncurkan dan tempat yang dapat dikunjungi oleh petani kapanpun,” ujar Arif Satria. 

photo
Rektor IPB, Dr Arif Satria memegang bebebig (orang-orangan sawah).

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Ir Aji Hermawan mengatakan, Tani Center merupakan bentuk cita-cita IPB University untuk memberikan manfaat sebesar mungkin kepada petani di Indonesia. “Tani Center ini sebagai titik temu.” Maksud dari titik temu ini adalah petunjuk jelas bagi petani dalam berhubungan langsung dengan IPB University.

Kepala Tani Center IPB Unversity, Dr Hermanu Triwidodo menjelaskan bahwa unit baru yang ada di Kampus Hijau ini diharapkan bisa memperkuat peran IPB dalam pembangunan dunia pertanian di masa mendatang. "Kita berharap akan bisa terwujud cita-cita petani yang berdaulat serta memberikan peran lebih besar kepada para akademisi untuk berinteraksi serta mentransfer ilmu yang mereka miliki kepada para petani secara langsung," katanya. 

Acara peluncuran  Tani Center IPB University ini dikemas dalam kegiatan Kenduri Tani: Merawat Tradisi, Memajukan Petani. Pada acara ini dihadirkan salah satu kearifan lokal berupa pementasan musik khas Cibatokan. "Budaya Cibatokan ini menjadi salah satu kearifan yang masih terjaga sampai sekarang walau sudah semakin sedikit yang mengenali maupun memahaminya," ujar Wahono, ketua pelaksana Kenduri Tani 2019. 

photo
Suasana peresmian Tani Center IPB University.

Selain pementasan musik Cibatokan, hadir juga Festival Bebegig. Festival yang hadir dengan tagline "Merawat Tradisi, Memajukan Tani" ini menyiapkan total hadiah jutaan rupiah. Kegiatan dari festival ini mengajak peserta untuk membuat bebegig atau orang-orangan sawah yang kreatif dengan memanfaatkan bahan lokal. "Nantinya para peserta lomba harus dapat juga menjelaskan makna filosofis dari bebegig ini," kata Wahono.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan, Edi Purnawan SP, MSc, memberikan komentar mengenai bebegig. Ia mengapresiasi adanya festival bebegig. Seperti yang diketahui bahwa bebegig merupakan metode pengendalian hama terutama burung yang selaras dengan alam. Ia juga menyatakan akan bersinergi dalam memajukan pertanian Indonesia. 

Lebih lanjut Hermanu juga menjelaskan esensi nilai-nilai budaya inilah yang kelak dijadikan pijakan dalam pengelolaan Tani Center di masa mendatang. Dengan adanya penguatan pendekatan kebudayaan ini, ia berharap, akan bisa menjadi rebranding bagi IPB University sebagai kampus yang tetap konsisten merawat Indonesia sebagai negara yang di dalamnya terdapat kebhinekaan. "Kami percaya keragaman budaya yang dimiliki bangsa ini menjadi modal utama untuk membangun bangsa ini ke depan," kata Hermanu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement