Rabu 02 Oct 2019 16:25 WIB

IPB Respons Soal Kabar Bom Molotov Disebut Lampu Minyak

IPB meminta agar semua pihak menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Ratna Puspita
Institut Pertanian Bogor (IPB).
Foto: IPB
Institut Pertanian Bogor (IPB).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) belum dapat membuktikan informasi yang beredar mengenai bom molotov yang disebut hanya lampu minyak. IPB University tak mengetahui barang bukti (BB) yang disita oleh pihak kepolisian. 

"Karena barang bukti sudah ada di Polda Metro Jaya," kata Kepala Biro Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti kepada Republika.co.id, Rabu (2/10).

Baca Juga

Pernyataan tersebut sebagai respons IPB mengenai kabar di media sosial bahwa bom molotov yang disita oleh pihak kepolisian adalah hasil percobaan lampu minyak berbahan minyak biji Jarak. Dosen IPB berinisial AB juga disebut sebagai penjual online. 

Karena itu, lampu itu dikemas menggunakan lakban agar tidak pecah dan tumpah waktu pengiriman pemesanan. Sebab, perusahaan jasa pengirim (ekspedisi) seringkali melempar barang-barang pada saat pengiriman. 

IPB menyatakan tidak dapat membenarkan maupun menyalahkan isu yang beredar. Karena itu, IPB meminta agar semua pihak menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian. 

"Kita tidak bisa klaim apapun tentang barang bukti tersebut. Kita tunggu proses pembuktian di ranah hukum," ucapnya.

Sebelumnya, seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith ditangkap pada Ahad (29/9). Polisi menyebut, penangkapan Abdul Basith karena diduga menyimpan sebanyak 28 bom molotov.

"Yang bersangkutan (Abdul Basith) menyimpan bom molotov 28 buah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (30/9).

Pada Selasa (1/10) kemarin, polisi kembali menyatakan AB ditangkap karena perannya sebagai penyimpan bom molotov yang rencananya digunakan untuk melancarkan teror.

Polisi kemudian menggeledah rumah AB dan menemukan sejumlah bom molotov yang rencananya digunakan AB dan kelompoknya untuk menyusup dan menebar teror di kegiatan Mujahid 212 yang berlangsung Monas pada Ahad (29/9).

"Jadi intinya itu bukan merancang demo ya. Jadi dia menyimpan molotov ya," tutur Argo.

Selain AB, polisi juga mengamankan lima orang lainnya, yakni S (30), YF (50), A (43), SS (61) dan OS (42). Enam orang tersebut diamankan dari enam tempat berbeda di Jakarta, Bogor dan Tangerang Kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement