Jumat 27 Sep 2019 18:50 WIB

Standardisasi (Kelayakan) Sekolah

Sekolah terbaik yang sesuai dengan standarisasi justru sering kali berbiaya mahal.

Pendidikan nasional (ilustrasi)
Pendidikan nasional (ilustrasi)

Menjamurnya berbagai sekolah dari tingkat pra sekolah setara PAUD sampai perguruan tinggi, tidak menjadi tolak ukur baiknya kualitas pendidikan. Terbukti, ada ‘kekurangjelasan’ status sekolah dan standarisasi kelayakan sekolah. Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan dibebankan berbagai administrasi dari mulai pemeliharaan gedung hingga SPP bulanan berharap pendidikan yang didapat putra putrinya merupakan pendidikan terbaik.

Pada kenyataannya masih ada sekolah yang kurang jelas relevansinya. Maksudnya, benarkah satu sekolah layak disebut sekolah jika pada jam pelajaran masih ada guru berada di luar kelas pada jam pelajaran yang seharusnya digunakan untuk proses belajar mengajar. Disisi lain, ada sekolah yang didirikan namun hanya menjadi alat untuk mendapatkan saluran dana dari pemerintah, sehingga sekolah tidak serius memberikan pendidikan yang seharusnya menjadi hak bagi setiap siswa.

Lalu, bagaimana dapat mencetak generasi berbasis intelektualitas bagus dan beriman kuat jika untuk mendapatkan pendidikan terbaik ternyata berada pada sekolah favorit yang cukup mahal biayanya. Seperti diketahui beberapa sekolah terbaik, apa yang menjadi tujuan pendirian sekolah, murnikah untuk berbagi ilmu atau telah berubah menjadi ladang bisnis. 

Kedisiplinan menjadi kunci sekolah dalam menerapkan pola pengajaran pada siswa. Untuk itu, pihak terkait perlu mengawasi kelayakan sekolah. Juga pemilik sekolah ataupun semua elemen yang berhubungan dengan sekolah untuk lebih bertanggung jawab atas tugasnya agar tidak ada orang tua siswa yang kecewa atas hasil pendidikan di sekolah.

Sementara untuk bisa menyekolahkan anak, tidak semua orang tua berkemampuan ekonomi yang cukup. Tapi, demi bisa mendapatkan pendidikan yang layak orang tua rela menjual apapun untuk biaya anak agar bisa sekolah. 

Haruskah sebegitu sulit untuk mendapatkan pendidikan terbaik untuk anak, atau masih tegakah sekolah menyia-nyiakan kepercayaan orang tua yang begitu besar menaruh harapannya terhadap sekolah? 

Pada semua pihak yang terkait harapan kita sebagai orang tua siswa cukup sederhana, bantu kami sebagai orang tua agar mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk anak. Jika hal ini dapat terwujud maka ada secercah kebahagiaan, karena telah dapat memilihkan sekolah terbaik bagi anak yang kelak dapat meneruskan perjuangan untuk mendidik anak-anak bangsa berikutnya.

Dan, hal itu akan dapat terwujud jika semua pihak yang terkait penyelenggaraan pendidikan mau terus berjihad (berjuang dan bekerja keras) untuk mewujudkan harapan kita semua. Dengan kebersamaan, pasti kita bisa, insya Allah. Buktikan! 

Pengirim: Vera Verawati, Koki Waroeng Ilmu, Kuningan, Jawa Barat

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement