Selasa 24 Sep 2019 12:14 WIB

Mahasiswa UI Minta Restu Orang Tua dan Dosen

Mahasiswa mendapatkan dukungan baik dari orang tua maupun dosen

Persiapan mahasiswa UI berkumpul di halte fakultas psikologi untuk gelar aksi di DPR RI.
Foto: Republika/Esthi Maharani
Persiapan mahasiswa UI berkumpul di halte fakultas psikologi untuk gelar aksi di DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mahasiswa Universitas Indonesia kembali akan menggelar demo di DPR RI pada Selasa (24/9). Sebanyak 10 bus besar telah disiapkan dan ratusan mahasiswa berjaket kuning dari berbagai fakultas berkumpul di halte Fakultas Psikologi.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UI, Manik Marganemahendra mengaku bersyukur karena aksi yang dilakukannya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Ia mengaku sudah meminta izin kepada orang tuanya untuk melakukan aksi demonstrasi dan orang tuanya merestui. Begitu pula dengan dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat yang mempersilakannya mengkoordinasikan aksi. Ia pun mengapresiasi pihak Universitas Indonesia yang tidak melarang mahasiswanya untuk kuliah di jalanan.

"Kami respect dengan pihak UI yang menghargai proses ini dan mengimbau agar kami tetap waspada dan hati-hati. Kami juga meminta izin kepada orang tua untuk mengikhlaskan anaknya pergi," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan mahasiswi jurusan Antropologi FISIP UI angkatan 2018, Tiara Amelia dan Madeline Evadre yang memahami alasan dan tuntutan yang disuarakan mahasiswa. Keduanya mengaku tidak mendapatkan hambatan dari pihak baik dari dosen untuk ikut serta dalam aksi.

"Kami mahasiswa terpanggil untuk ikut demo. Ada tanggung jawab kami untuk membela apa yang harus dibela. Jadi kita turun ke jalan. Orang tua resah tapi tetap mengizinkan. Dosen juga mempersilakan," katanya saat ditemui Republika.

Sementara itu, dosen Ilmu Politik FISIP UI, Dr. Phil Pandji Anugrah Permana, M.Si mengatakan tak melarang mahasiswanya untuk ikut demonstrasi.

"Persoalan ijin ini kan masalah kecil. Silakan kalau mahasiswa ingin demonstrasi, mereka punya hak dan proses ini akan menjadi dialetika mahasiswa sebagai anak muda. Ini proses yang harus ditempuh dan bisa mendewasakan diri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement