Selasa 17 Sep 2019 16:01 WIB

Kemendikbud akan Siapkan Ruang Kelas Bebas Asap

Langkah serupa pernah dilakukan saat karhutla pada 2015.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, jika kabut asap masih bertahan dalam jangka waktu lama Kemendikbud akan menyiapkan ruang kelas bebas asap bagi siswa daerah terdampak. Menurut Mendikbud, langkah serupa pernah dilakukan saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi pada 2015

"Kalau memang lama kita akan melihat kondisinya, nanti akan saya segera rapatkan kemungkinan untuk menyiapkan ruang belajar bebas asap," kata Muhadjir ketika ditemui awak media di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).

Baca Juga

Menurut Mendikbud, mempersiapkan ruang kelas itu akan menggunakan teknologi sederhana yang sudah digunakan sebelumnya saat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi pada 2015. "Teknologi itu merupakan hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan tidak memerlukan waktu lama untuk menyiapkannya, hanya sekitar dua hingga tiga hari," kata Mendikbud Muhadjir.

Pemberlakuan kebijakan itu sendiri akan mempertimbangkan seberapa lama kabut asap akibat Karhutla akan terjadi, jika hanya sepekan rencana itu tidak akan dilaksanakan. Ruang kelas bebas asap, menurutnya, akan menggunakan penyaring di jendela serta ruangan belajar akan dipasang kipas exhaust untuk mengatur sirkulasi udara.

Rencananya di dalam ruangan kelas bebas asap ditempatkan akuariumuntuk menjaga kelembaban dan untuk menjaga agar pergantian produksi oksigen berjalan dengan baik. Selain itu bisa juga ditaruh tanaman-tanaman interior yang bisa memproduksi oksigen di ruang kelas.

"Terutama yang akan kita prioritaskan mungkin adalah SMK karena butuh ruang praktik yang tidak mungkin di rumah," ungkap Mendikbud.

Akibat kabut asap Karhutla yang pekat, beberapa sekolah di area terdampak diKalimantan dan Sumatera telah meliburkan siswanya karena kepekatan asap yang tidak menyehatkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement