Sabtu 24 Aug 2019 19:50 WIB

UGM Gelar Seminar Nasional Pembangunan Ekonomi Pertanian

Kegiatan tersebut menghadirkan temu intelektual dengan total 69 pemakalah.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan tema 'Ekosistem Digital dalam Pembangunan Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0' di Auditorium Prof Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM, Sabtu (24/8).
Foto: my28
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan tema 'Ekosistem Digital dalam Pembangunan Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0' di Auditorium Prof Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM, Sabtu (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Eksistensi teknologi dalam pengaruhnya terhadap pembangunan berkelanjutan menjadi perhatian serius untuk dikaji lebih lanjut dalam upanya mendorong hadirnya inovasi di bidang pertanian. Hal tersebut menuntut peran perguruan tinggi untuk turut berperan aktif di dalamnya. 

Salah satunya, kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan tema 'Ekosistem Digital dalam Pembangunan Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0' di Auditorium Prof Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM, Sabtu (24/8).

Ketua panitia seminar, Ineke Wati, menyatakan kegiatan tersebut diikuti oleh sebagian besar wilayah di Indonesia antara lain Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan rincian 86 persen peserta berasal dari perguruan tinggi, 13 persen dari pusat penelitian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), sisanya lain-lain. Kegiatan tersebut menghadirkan temu intelektual dengan total 69 pemakalah. 

"Harapannya, kegiatan ini menjadi wadah berbagi strategi dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian serta menerapkan hasil penelitian tersebut," ujar Ineke saat acara tersebut.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah narasumber antara lain staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI di bidang Komunikasi dan Media Massa, Gun Gun Siswadi, Dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Sri Peni Wastutiningsih, serta Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.

Dalam paparannya, Abdullah menyampaikan BNI Syariah adalah hasanah banking partner yang berkomitmen mendukung ketahanan pangan, di antaranya melalui penyaluran, pembiayaan modal kerja kepada pelaku usaha pertanian, supply chain, financing, cash management, maupun layanan transaksi perbankan syariah lain. 

Di sisi lain, kedaulatan pangan tersebut dibutuhkan kerja sama dari seluruh stakeholders baik lembaga pendidikan, lembaga keuangan, pemerintah, pelaku industri, petani dan masyarakat.

Ia menyampaikan upaya swasembada dan ketahanan pangan merupakan upaya untuk menjaga lima dimensi dari tujuan atau muqoshid syariah yakni menjaga agama (hifdz iin), menjaga jiwa (hifdz nafs), menjaga akal (hifdz aql), menjaga keturunan (hifdz nasb), dan menjaga harta (hifdz maal).

Pelaksanaan seminar tersebut disambut baik dari kalangan akademisi, peneliti, pemerhati, pemerintah, masyarakat serta pemangku kepentingan (stakeholders) untuk saling bertukar informasi dalam menyampaikan temuan, gagasan serta informasi di bidang pertanian untuk kemudian dapat dikembangkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement